Hizbullah: Netanyahu Picu Kehancuran Israel
-
Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon Sayid Hashem Safieddine
Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon, mengatakan pasukan Hizbullah selalu siap berada di medan tempur selama dibutuhkan, dan sejarah akan mencatat bahwa Netanyahu memicu kehancuran Israel.
Sayid Hashem Safieddine, Senin (30/10/2023) seperti dikutip surat kabar Rai Al Youm, menuturkan, "Jika hari ini kita ingin membandingkan, kita akan menyaksikan laki-laki, perempuan, anak-anak, dan pasukan perlawanan di Gaza, membentuk sebuah kelompok solid, kuat, dan kokoh, yang tahu apa yang diinginkan. Mereka siap untuk berkorban hingga titik darah penghabisan."
Ia menambahkan, "Akan tetapi ketika kita mengarahkan pandangan pada Rezim Zionis, kita menyaksikan para pemimpin politik, dan komandan militer mereka yang kebingungan, serta tidak tahu harus berbuat apa. Mereka meskipun memiliki fasilitas militer luas, tapi teknologi ini tidak mampu menjadi penentu kemenangan dalam perang melawan orang-orang kuat, sebagaimana kita saksikan di Gaza."
Menurut Sayid Safieddine, sejarah akan mencatat berakhirnya kekuatan, kemampuan dan keunggulan Israel, dipicu oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, terutama karena ia memecah belah masyarakat Zionis, dan menjadikannya beberapa bagian dari segi politik, sosial dan lainnya.
"Ancaman besar blokade Gaza, dan serangan terhadap penduduknya, slogan-slogan kosong Netanyahu, dan militer runtuh Israel, dalam sesaat dapat berubah menjadi sebuah peluang besar dan sangat berharga, berkat pertolongan Allah Swt," imbuhnya.
Pejabat Hizbullah ini menegaskan, "Jika pasukan Israel, di pintu-pintu masuk Gaza, yang terdiri dari lima divisi atau setara dengan sekitar setengah dari seluruh pasukan, kalah, maka saat itu apa yang tersisa dari pasukan Israel ? Kenyataannya, saat ini Netanyahu, tidak bisa membahayakan militer Israel, yang sudah runtuh dan kalah, sejak tahun 2006, dan gagal dipulihkannya, dalam perang melawan Gaza." (HS)