Serangan udara Rezim Zionis ke Gaza Memasuki Hari ke-24
(last modified Tue, 31 Oct 2023 13:46:08 GMT )
Okt 31, 2023 20:46 Asia/Jakarta
  • Anak Palestina korban serangan udara rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, Oktober 2023.
    Anak Palestina korban serangan udara rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, Oktober 2023.

Serangan udara besar-besaran rezim Zionis Israel ke Jalur Gaza telah memasuki hari ke-24 sejak dimulai pada 7 Oktober 2023. Korban sipil, terutama anak-anak dan perempuan kian hari bertambah.

Jet-jet tempur rezim Zionis menarget perumahan padat penduduk, pusat-pusat komersial, sekolah, tempat-tempat ibadah, tempat penampungan pengungsi,  bahkan rumah sakit dan ambulans serta fasilitas publik lainnya.  

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban jiwa dalam serangan udara Israel di Gaza hingga hari Senin (30/10/2023) telah mencapai 8.306 orang.

Sementara jumlah terluka dalam serangan brutal rezim Zionis tersebut telah mencapai 21.048 orang.

Dari jumlah korban jiwa tersebut, terdapat 3.457 anak-anak dan 2.136 perempuan,  serta lebih dari 414 adalah lansia.

Di Tepi Barat, lebih dari 115 orang dilaporkan telah gugur dan 2.150 lainnya terluka sejak pertempuran Badai al-Aqsa meletus.

Keluarga-keluarga Palestina terus hidup dalam kondisi sulit di tenda-tenda darurat yang didirikan di lahan dan jalanan yang kosong setelah rumah mereka di Khan Yunis dan beberapa daerah lainnya hancur oleh serangan udara Israel.

Sebagian dari mereka harus tinggal di mobil mereka sendiri, dan tidur seadanya. Mereka sangat membutuhkan bantuan kemanusian segera. 

OCHA (United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs) melaporkan jumlah pengungsi di Gaza telah melampaui 1,4 juta orang.

Sekitar 671.000 orang di antaranya tinggal di pos-pos penampungan darurat UNRWA, badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melayani pengungsi Palestina, sedangkan sisanya tersebar di berbagai tempat.

Menurut, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra, 1.700 orang hilang, dan 940 anak-anak yang masih tertimbun reruntuhan.

Sekitar 104 petugas medis juga gugur dan 25 ambulans hancur dan rusak karena serangan Israel.

Al-Qudra mengatakan, Israel sengaja menyerang 57 institusi kesehatan, dan membuat 12 rumah sakit serta 32 pusat perawatan primer tidak berfungsi. Menurutnya, sebaian yang tidak berfungsi disebabkan kegagalan dalam mendatangkan bantuan bahan bakar.  (RA)