PBB: Kondisi Kemanusiaan di Jalur Gaza Semakin Memburuk
Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia melaporkan memburuknya kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Menurut kantor berita Anadolu, Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB Urusan Hak Asasi Manusia dalam sebuah laporan hari Rabu (10/1/2024) menyatakan bahwa 45 persen masyarakat Gaza mengalami kelaparan yang parah.
"Di beberapa daerah di Gaza, 9 dari 10 keluarga bertahan tanpa makanan selama 24 jam," kata Albanese.
Balakrishnan Rajagopal, Pelapor Khusus PBB lainnya juga mengatakan bahwa 56 persen rumah di Gaza hancur atau rusak, dan kelaparan serta kekurangan perumahan akibat kerusakan yang disebabkan oleh serangan rezim Zionis di Gaza telah meningkatkan genosida di wilayah ini.
"Bagian utara Jalur Gaza telah rusak parah dan hingga 82 persen hancur," ujar Rajagopal.
Menurut PBB, sekitar 85 persen penduduk Jalur Gaza telah mengungsi dan ratusan ribu orang hidup tanpa tempat berlindung.
Badan Pengungsi PBB, UNRWA juga mengumumkan bahwa Jalur Gaza telah menjadi tempat yang tidak dapat dihuni akibat serangan rezim Zionis.
Adnan Abu Hasna, Juru Bicara UNRWA menyebut Gaza sebagai tempat terburuk di dunia.
"Terdapat 1,9 juta pengungsi di wilayah ini, dimana sekitar 1,4 juta orang tinggal di 155 sekolah dan tempat penampungan di bawah administrasi PBB," ujar Abu Hasna.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa jumlah syuhada di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober sebanyak 23.357 orang, dan jumlah korban luka mencapai 59.410 orang.(PH)