Nasrullah: Badai Al-Aqsa Tempatkan Zionis di Tepi Jurang Kehancuran!
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menegaskan bahwa Hari Quds Sedunia tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dan operasi Badai al-Aqsa menempatkan Zionis di tepi jurang kehancuran.
Sayid Hassan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon dalam pawai Tribun Quds yang diadakan dalam rangka Hari Quds Internasional hari Rabu (3/4/2024) menyampaikan pidato di hadapan para pemimpin dan tokoh poros perlawanan dalam konferensi video, dengan mengatakan,"Apa yang terjadi di Palestina dan kawasan ini adalah badai. Ini adalah Azadegan dan kami berharap ini akan menjadi lebih luas dan kuat,".
“Musuh tidak peduli dengan resolusi Dewan Keamanan dan permintaan negara, opini publik dan hukum internasional,” ujar Nasrullah.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon mengungkapkan, "Kita harus bekerja keras untuk memenangkan pertempuran ini dan mengalahkan Zionis dan semua pendukungnya, dan ini harus menjadi tujuan bersama,".
Sayid Hassan Nasrullah menyatakan bahwa perang 33 hari mematahkan plot Timur Tengah Baru dan Israel Raya.
"Operasi penyerangan Al-Aqsa telah menempatkan rezim Zionis di ambang kehancuran, dan tanda-tandanya semakin jelas seiring berjalannya waktu," tegas Nasrullah.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menjelaskan, "Kita harus menekankan pentingnya stabilitas dan keyakinan bahwa kemenangan pasti terjadi, dan ini terkait dengan Gaza dan semua lini yang mendukung dan berpartisipasi dalam pertempuran,".
Seyyed Hassan Nasrullah lebih lanjut menekankan,"Kita harus bekerja keras untuk menyediakan semua komponen kekuatan guna mencapai tujuan kita dan ini adalah tugas bersama semua orang,".
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon juga mengatakan, "Tugas kami pada Hari Quds adalah menjelaskan hasil strategis dari operasi Badai Al-Aqsa. khususnya kegagalan strategis plot Amerika-Zionis di kawasan. Semua platform dan media yang mendukung perlawanan harus menjelaskan pencapaian operasi Badai Al-Aqsa, jika tidak, musuh akan memutarbalikkan fakta dan menjadikan pencapaian sejarah perlawanan seolah-olah gagal,".(PH)