Pars Today

Sejumlah warga Israel berdemonstrasi menentang Perdana Menteri dan Kabinet rezim Zionis di berbagai Wilayah Pendudukan.

Menurut laporan IRNA, demonstrasi menentang Perdana Menteri Rezim Israel Benjamin Netanyahu berubah menjadi kekerasan di Tel Aviv setelah pasukan polisi menyerang para pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa yang menentang kebijakan kabinet Israel yang suka berperang memblokir jalan-jalan di Tel Aviv, Quds yang diduduki, dan Beer Sheba di selatan Wilayah Pendudukan.

Para peserta demonstrasi anti-kabinet rezim Zionis, seperti beberapa hari dan minggu terakhir, menuntut pembebasan segera sandera dan penandatanganan perjanjian pertukaran tahanan dengan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas).

Kali ini, keluarga para sandera Israel mengungkapkan ketidaksenangannya atas penyerangan Rafah yang dilakukan pasukan Israel melalui surat kepada Yoav Gallant, Menteri Perang Rezim Zionis.

Media-media Zionis melaporkan pada Senin (6/5) pagi, bahwa Gallant meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyetujui perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas selama rapat kabinet perang.

Gallant mengatakan kepada Netanyahu dalam pertemuan ini bahwa ini adalah kesempatan untuk memulangkan tahanan Israel dari Gaza.

Protes keluarga sandera Israel untuk menyetujui kesepakatan dengan kelompok perlawanan juga muncul setelah Hamas mengumumkan persetujuannya terhadap usulan rencana gencatan senjata dan penghentian permusuhan.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) pada Senin (6/5) malam menyatakan persetujuannya dengan usulan Mesir dan Qatar untuk melakukan gencatan senjata, termasuk penghentian segera dan permanen kejahatan rezim Zionis, pencabutan pengepungan kejam terhadap Jalur Gaza, pertukaran tahanan, dan penarikan penuh dan tanpa syarat pasukan pendudukan Israel dari Jalur Gaza dan rekonstruksi reruntuhan perang.(sl)