Sejak Serangan Israel ke Rafah, 120 Warga Palestina Gugur
Komite IGD pusat Rafah di selatan Jalur Gaza menyatakan, sejak serangan darat militer Israel ke kota Rafah, sekitar 120 warga Palestina gugur dan ratusan lainnya terluka.
Seperti dilansir IRIB, Komite IGD pusat Rafah Sabtu (11/5/2024) mengungkapkan, operasi genosida rezim Zionis di kota Rafah selama sehari lalu menggugurkan hampir 30 warga Palestina, dan jumlah syuhada kota ini sejak awal operasi darat sekitar 120 orang dan ratusan lainnya terluka.
Komite ini menekankan, pemboman berbagai wilayah di Jalur Gaza oleh militer Israel memaksa warga pergi ke wilayah tengah dan barat provinsi ini, dan pengungsi terpusat di sana, serta nyawa mereka terancam akibat pemboman berbagai wilayah Gaza, khususnya Rafah.
Lebih lanjut komite ini menjelaskan, penutupan jalur penyeberangan Rafah berdampak pada kehidupan warga yang sangat bergantung pada bantuan, dan penjajah Quds mencegah masuknya bantuan kemanusiaan melalui jalur penyeberangan ini.
"Penutupan jalur penyeberangan juga mengancam aktivitas satu-satunya rumah sakit di Rafah, yakni Rumah Sakit Kuwait yang masih beroperasi dengan kemampuan terbatas karena kebutuhan mendesak dan meningkatnya jumlah korban syahid dan luka-luka," tambah Komite Darurat Pusat Rafah.
Kabinet perang Israel hari Senin (6/5/2024) meski ada penentangan internasional, mengizinkan serangan darat ke kota Rafah di selatan Jalur Gaza, dan militer rezim ini mulai hari Selasa lalu memulai serangannya ke kota ini.
Sekaitan dengan ini, dan seiring dengan berlanjutnya kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza, Departemen Kesehatan Palestina mengumumkan, sejak 7 Oktober 2023 hingga kini sekitar 35 ribu warga Palestina gugur dalam serangan rezim Zionis. (MF)