Malam Berdarah di Rafah dan Penunjukan Dubes Arab Saudi untuk Suriah
(last modified Mon, 27 May 2024 08:24:46 GMT )
May 27, 2024 15:24 Asia/Jakarta
  • Perkembangan di Asia Barat
    Perkembangan di Asia Barat

Rezim Zionis Israel dalam kejahatan terbarunya, Minggu (26/5/2024) malam membombardir kemah dan pusat penempatan pengungsi di barat laut Rafah, Jalur Gaza Selatan. Selama serangan brutal tersebut, sedikitnya puluhan warga Palestina gugur.

Malam berdarah di Rafah, permintaan 70 lembaga hukum untuk mengumumkan secara resmi kelaparan di Gaza, penunjukan dubes Arab Saudi di Suriah setelah 12 tahun, pembebasan 112 tawanan oleh pemerintah penyelamatan nasional Yaman, kesepakatan Irak untuk membangun jalur penyeberangan air dengan Iran untuk menyambut peziarah Arbain, dan peringatan Iran terkait ancaman nuklir Iran termasuk berita dan pekembangan penting di Asia Barat dalam beberapa jam lalu.

 

Malam Berdarah di Rafah

 

Selain pemboman seluruh Jalur Gaza, kota Rafah yang terletak di selatan jalur ini juga mengalami malam berdarah pada Minggu malam. Reporter jaringan Al-Mayadeen mengumumkan bahwa rezim Zionis menembakkan beberapa rudal berat dan kuat ke daerah di mana lebih dari 100.000 pengungsi Palestina mengungsi. Dalam penyerangan ini, sedikitnya 50 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

 

70 Lembaga Hukum Menuntut Pengumuman Resmi Kelaparan di Gaza

 

Menurut laporan Tasnim News, 70 lembaga hukum di bawah PBB Minggu (26/5/2024) dalam statemen bersama menyatakan, mengingat cepatnya penyebaran kelaparan dan meningkatnya gizi buruk di antara berbagai lapisan termasuk anak-anak, kelaparan di Gaza harus diumumkan secara resmi.

 

Penunjukan Dubes Arab Saudi untuk Suriah setelah 12 tahun

 

Kantor Berita resmi Arab Saudi (SPA), Minggu (26/5/2024) mengonfirmasi penunjukan dubes baru negara ini untuk Suriah setelah 12 tahun. Menurut keterangan SPA, Raja Salman, pemimpin Arab Saudi menunjuk Faisal bin Saud al-Mujfel sebagai dubes negara ini di Suriah.

 

Arab Saudi setelah meletusnya krisis di Suriah pada tahun 2011, mendukung arus pengobar krisis dan bersenjata di negara ini, serta memutus hubungannya dengan Damaskus.

 

Setelah kemenangan Suriah melawan kelompok teroris, selama dua tahun lalu Arab Saudi berbicara mengenai minatnya untuk menghidupkan kembali hubungannya, dan Presiden Suriah, Bashar al-Assad tahun lalu diundang untuk menghadiri KTT pemimpin Arab di Riyadh.

 

Pemerintah Penyelamat Nasional Yaman Bebaskan 112 Tawanan

 

Menurut laporan ISNA, pemerintah penyelamat nasional Yaman, Minggu (26/5/2024) dalam sebuah langkah sepihak, membebaskan 112 tawanan perang. bdul Qadir Al-Murtadha, Ketua Komite Nasional Urusan Tawanan yang berafiliasi dengan pemerintah penyelamat nasional Yaman, terkait hal ini mengungkapkan, prakarsa ini dimaksudkan untuk melaksanakan instruksi Sekjen Ansarullah Yaman Abdul-Malik Badruldeen al-Houthi, dan berdasarkan motivasi kemanusiaan.

 

Irak Setuju Bangun Perlintasan Air dengan Iran untuk Sambut Peziarah Arbain

 

Menurut laporan IRNA, Abdul Amir Al Shammari Minggu (26/4/2024) menyatakan, perdana menteri dan panglima militer Irak menyetujui penambahan satu jalur penyeberangan perbatasan air baru dari Pelabuhan Abu Flous hingga Khorramshahr Iran untuk menyambut para peziarah Arbain. Pawai jalan kaki saat Arbain Husseini ke arah Karbala dan makam suci Imam Husein as, cucu Rasulullah Saw merupakan pawai keagamaan terbesar di dunia.

 

Araqchi: Ancaman Nuklir Iran akan Mengubah Perimbangan Keamanan Regional

 

Menurut laporan IRNA, Sayid Abbas Araqchi, sekretaris Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran Minggu (26/5/2024) di panel "Keseimbangan setelah Badai Al-Aqsa di tingkat regional" dalam rangka seminar jaringan Al Jazeera di Doha, Qatar, seraya menyatakan bahwa ancaman nuklir rezim Israel akan mengubah perimbangan keamanan di kawasan, mengatakan: Ancaman ini akan memaksa negara lain untuk memikirkan kembali posisi nuklir mereka.

 

Araqchi menambahkan kawasan Asia Barat harus bebas dari senjata nuklir dan rezim Zionis harus dilucuti dari senjata nuklir. (MF)