Hizbullah Ambil Stabilitas di wilayah utara dari rezim Israel; Proyek kolonial Zionisme sedang dalam tahap akhir
Parstoday- Menurut Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon, tujuan Israel tidak akan terwujud baik di Gaza, Lebanonl, maupun kawasan.
Sayid Hashem Safieddine dalam acara 40 hari Syahid Fuad Shukr, komandan senior muqawama Lebanon menekankan bahwa hari ini pejuang muqawama di Gaza dan selatan Lebanon sebagai kepanjangan poros muqawama, dengan berani, tengah berjuang, dan menggagalkan rencana busuk rezim Zionis Israel.
Seperti dilaporkan Parstoday, Sayid Safieddine menambahkan: Musuh Zionis hari ini kebingungan dan putus asa karena tidak mampu meraih satu pun tujuannya setelah hampir satu tahun perang.
Menurut pernyataan ketua dewan eksekutif Hizbullah di Lebanon, serangan tentara Israel terhadap warga sipil di Gaza dan Lebanon juga disebabkan oleh banyaknya krisis yang menimpa rezim ini.
Sayid Hashem Safieddine menyatakan bahwa operasi "Badai al-Aqsa" mengguncang proyek Zionis dan menambahkan: "Apa yang diberikan oleh perlawanan Islam di Lebanon kepada penjajah adalah keamanan dan stabilitas telah direbut dari mereka di utara (wilayah pendudukan) dan penjajah semakin khawatir akan masa depan mereka.
Rezim Zionis setelah 11 bulan operasi Badai al-Aqsa, tidak memiliki prestasi kecuali kejahatan, pembantaian massal, kehancuran, pelanggaran hukum internasional, pengeboman berbagai lembaga bantuan kemanusiaan di Gaza.
Berdasarkan laporan terbaru, akibat serangan Zionis ke Gaza sampai saat ini, selain 41 ribu warga Palestina gugur, juga 94 ribu lainnya terluka.
Struktur rezim Israel didirikan pada tahun 1917 dengan rancangan kolonialisme Inggris dan melalui imigrasi orang-orang Yahudi dari berbagai negara ke tanah Palestina, dan keberadaannya diumumkan pada tahun 1948. Sejak itu, berbagai rencana pembunuhan massal dilakukan dengan tujuan genosida terhadap rakyat Palestina dan perampasan seluruh tanah mereka.
Sejumlah negara, dipimpin oleh Republik Islam Iran, merupakan pendukung serius pembubaran rezim kolonial Israel dan kembalinya kaum Yahudi ke negara asalnya. (MF)
