Pars Today

New York Times, Senin (14/10/2024) mengutip statemen orang-orang Palestina, dan tentara Israel, yang tidak mau diungkap identitasnya, melaporkan, "Sampai sekarang data riil terkait seberapa besar Israel, menggunakan cara tidak manusiawi ini masih belum jelas."

 

NY Times menambahkan, "Akan tetapi bukti-bukti yang ada menunjukkan sedikitnya 11 peleton tentara Israel, terlibat dalam kejahatan ini di Gaza, dan kebanyakan aparat keamanan Israel, berada di sisi mereka."

 

Sejumlah tentara Israel, dalam wawancara dengan NY Times, menyebut metode ini sebagai metode yang lumrah dilakukan di Angkatan Bersenjata Israel. "Dinas-dinas intelijen, dan para komandan senior pasukan Israel, mengetahui metode tersebut dilakukan oleh pasukannya," kata mereka.

 

Lawrence Hill-Cawthorne, dari Universitas Bristol, Inggris, mengatakan, "Memaksa tawanan Palestina, untuk berada di tempat-tempat berbahaya, melanggar hukum, terlepas dari apakah tawanan itu sipil atau militer."

 

NY Times menjelaskan, "Penggunaan tawanan sipil untuk melakukan tugas-tugas identifikasi berbahaya adalah tindakan yang tidak pernah terjadi sepanjang sejarah, tapi Amerika Serikat, pernah melakukan tindakan yang serupa dalam perang Vietnam, dan ini termasuk kejahatan perang."

 

Sebelumnya stasiun televisi Al Jazeera, mengabarkan, pasukan Israel, memaksa para tawanan Palestina, memasuki terowongan-terowongan Hamas, dengan tangan terikat, untuk dijadikan korban jika terowongan tersebut dipasangi bom. (HS)