Irak Memprotes Pelanggaran HAM di Bahrain
Menteri Luar Negeri Irak memprotes langkah-langkah penumpasan yang dilakukan rezim Al Khalifa terhadap para aktivis politik dan keagamaan di Bahrain serta menyebutnya sebagai pelanggaran hak asasi manusia.
Stasiun televisi Al Sumaria News (10/8) melaporkan, Ibrahim Jaafari, Menlu Irak, Rabu (10/8) kembali memprotes langkah-langkah rezim Al Khalifa yang mencabut kewarganegaraan Syeikh Isa Qassim, Pemimpin komunitas Muslim Syiah Bahrain dan penumpasan aktivis-aktivis politik negara itu.
Jaafari mengatakan, langkah-langkah rezim Al Khalifa itu adalah pelanggaran HAM.
Menlu Irak juga menjelaskan bahwa Irak tidak bermaksud mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
"Masalah Syeikh Isa Qassim adalah masalah kemanusiaan, dan Irak percaya bahwa ulama Bahrain itu tidak seharusnya dizalimi," ujarnya.
Jaafari menegaskan, kewarganegaraan adalah bagian tak terpisahkan dari identitas pribadi seseorang.
Rezim Al Khalifa menangkapi ribuan aktivis politik tanpa proses peradilan menyusul aksi-aksi demonstrasi damai rakyat negara itu.
Kebangkitan rakyat Bahrain anti-pemerintah rezim Al Khalifa yang pecah Februari 2011 untuk menuntut keadilan dan partisipasi dalam menentukan nasib bangsa, dijawab dengan langkah-langkah represif oleh rezim Al Khalifa dan Arab Saudi.
Setelah kebangkitan rakyat Bahrain itu berlalu lima tahun, tekanan rezim Al Khalifa terhadap rakyat Bahrain terus berlanjut. (HS)