Apakah Israel akan Singkirkan Otorita Ramallah & Cari Pelayan Baru?
(last modified Sun, 20 Apr 2025 14:27:53 GMT )
Apr 20, 2025 21:27 Asia/Jakarta
  • Mahmoud Abbas
    Mahmoud Abbas

Pars Today – Seorang analis politik Palestina, berusaha menemukan penyebab perilaku Rezim Zionis yang mempermalukan Pemimpin Otorita Ramallah, Mahmoud Abbas.

Samar Hamad, seperti dikutip kantor berita Shehab, mengatakan, Tel Aviv, menganggap Otorita Ramallah sebagai kontraktor keamanan, bahkan berpikir untuk menyingkirkannya secara bertahap.
 
Jurnalis asal Jalur Gaza ini menilai perilaku terbaru Rezim Zionis, terhadap Mahmoud Abbas, sebagai bagian dari strategi penghinaan, dan pelemahan Otorita Ramallah.
 
Ia meyakini bahwa Tel Aviv, tidak memandang Otorita Ramallah, sebagai sekutu politik, tapi semata-mata sebagai kontraktor keamanan yang bertugas melakukan koordinasi keamanan, mengurus urusan sehari-hari, dan mengendalikan kemarahan warga Palestina.
 
Menurut Hamad, perilaku terbaru Rezim Zionis terhadap Otorita Ramallah, yang meliputi pelarangan masuk Mohammad Mustafa, Perdana Menteri Otorita Ramallah, ke kota Nablus, di utara Tepi Barat, pelarangan terbang pesawat yang membawa Mahmoud Abbas, saat akan berkunjung ke Suriah, dan memaksanya melakukan perjalanan darat ke Damaskus, merupakan perubahan besar dalam perilaku Rezim Zionis terhadap Otorita Ramallah Palestina.
 
Perilaku terbaru Rezim Zionis terhadap Otorita Ramallah, yang menurut surat kabar Israel, Maariv, telah memicu kemarahan Yordania dan Otorita Ramallah, membawa pesan politik yaitu mencabut kedaulatan politik dari Otorita Ramallah, dan membatasinya pada peran keamanan dan pelayanan semata.
 
Samar Hamad juga percaya bahwa perang Gaza, telah mengubah perimbangan, dan mendorong Israel, ke arah penghapusan bertahap pemerintah Otorita Ramallah.
 
Tel Aviv berusaha mengganti Otorita Ramallah, dengan instrumen lain atau bahkan menciptakan kekacauan terukur di Tepi Barat sampai situasi berbalik menguntungkan mereka.
 
Strategi semacam itu berujuan untuk melemahkan kemampuan politik pemerintah Otorita Ramallah Palestina, dan mengubahnya menjadi sebuah lembaga yang tergantung pada Rezim Zionis.
 
Hamad menyebut kebijakan pasif dan reaksioner pemerintah Otorita Ramallah, sebagai “bunuh diri politik”, dan meminta para pejabatnya untuk memperjelas sikap, apakah mereka hanya sekadar lembaga keamanan yang tergantung pada musuh atau sebuah lembaga politik yang bertujuan memerdekakan Palestina?
 
Analis politik Palestina ini juga memperingatkan jika kondisi sekarang terus berlanjut, maka keberadaan pemerintah Otorita Ramallah Palestina, akan terancam. (HS)