Partai-partai Kurdistan Irak Tuntut Barzani Mundur
Menyusul meningkatnya eskalasi ketegangan di wilayah Kurdistan Irak, beberapa partai politik di wilayah itu menuntut pengunduran diri Masoud Barzani, Pemimpin wilayah Kurdistan.
Al Iraq News (24/10) melaporkan, Gerakan Perubahan (Gorran), Gerakan Jamaah Islami (Kurdistan Islamic Group) dan Gerakan Koalisi Demokrasi dan Keadilan di wilayah Kurdistan Irak, Selasa (24/10) dalam pernyataan bersamanya menekankan upaya mencegah pertempuran dengan menyusun peta jalan untuk menjaga ketenangan di Kirkuk, Tuz Khurmatu, Khanaqin dan wilayah-wilayah sengketa lainnya.
Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa pemerintah Irak harus memperlakukan wilayah-wilayah sengketa berdasarkan undang-undang dasar negara itu dan berusaha menjaga ketenangan di wilayah-wilayah tersebut, serta menjamin pemulangan para pengungsi ke rumahnya.
Kelompok-kelompok politik Kurdistan itu menuntut pembubaran instansi pemerintahan Kurdistan dan pemindahan kekuasaan kepada instansi terkait lain berdasarkan konstitusi.
Mereka menegaskan, parlemen Kurdistan harus menjadi pusat pengambilan keputusan dan penetapan undang-undang, dan tidak boleh ada lembaga yang lebih tinggi di atanya.
Referendum pemisahan diri wilayah Kurdistan dari Irak tetap dilaksanakan pada 25 September 2017 lalu meski mendapat penentangan dari sejumlah negara dunia. Referendum itu digelar atas tekanan Masoud Barzani, Pemimpin wilayah Kurdistan meski melanggar UUD Irak. (HS)