Menlu Qatar: Pasokan Obat dan Makanan Kami Hanya dari Iran
-
Mohammed bin Abdulrahman Al Thani
Menteri Luar Negeri Qatar, Kamis (1/2) di pusat riset kebijakan publik, The American Enterprise Institute, AEI mengatakan, setelah Qatar diboikot Arab Saudi dan sekutu-sekutunya, satu-satunya negara pemasok kebutuhan obat dan makanan untuk rakyat kami adalah Republik Islam Iran.
Stasiun televisi Alalam (2/2) melaporkan, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, Menlu Qatar menegaskan bahwa negaranya siap berpartisipasi dalam pertemuan bersama negara-negara pesisir Teluk Persia dan Amerika Serikat, musim semi mendatang.
Sementara itu, Khalid bin Mohammed Al Attiyah, Menteri Pertahanan Qatar baru-baru ini menyebut boikot Saudi dan sekutu-sekutunya terhadap Doha sebagai penindasan.
Ia menuturkan, setelah pemboikotan itu diterapkan, hanya Republik Islam Iran yang membuka ruang bernafas dengan membuka zona udaranya untuk penerbangan-penerbangan pesawat Qatar.
Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain, sejak 5 Juni 2017 memutus hubungan diplomatiknya dengan Qatar karena Doha dituduh tidak sejalan dengan kebijakan koalisi Arab pimpinan Saudi. Selain menerapkan boikot, empat negara Arab itu juga menutup perbatasan darat dan udaranya dengan Qatar.
Pada 23 Juni 2017, Saudi dan sekutu-sekutunya mengajukan daftar 13 tuntutan kepada Qatar dan mengumumkan, pemulihan hubungan diplomatik dengan Qatar dapat dilakukan jika Doha bersedia memenuhi seluruh tuntutan tersebut.
Di antara syarat terpenting yang diajukan Saudi dan sekutu-sekutunya kepada Qatar adalah pemutusan hubungan diplomatik negara itu dengan Iran dan Hizbullah Lebanon, menutup stasiun televisi Aljazeera dan menutup pangkalan militer Turki di wilayah Qatar.
Akan tetapi Doha menolak mematuhi seluruh syarat yang ditetapkan Saudi dan sekutu-sekutunya itu. (HS)