Eskalasi Agresi Saudi ke Yaman
Dana Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Anak (UNICEF) pada Selasa malam (24/7/2018) mengutuk serangan terbaru koalisi agresor pimpinan Arab Saudi ke jaringan saluran air kota Saada, di barat laut Yaman. UNICEF dalam pernyataannya menyebutkan, serangan koalisi Arab Saudi itu menimbulkan 10 ribu orang warga Saada menghadapi krisis air minum.
Perang yang dikorbarkan Arab Saudi dan sekutunya di Yaman hingga kini telah menewaskan lebih dari 14 ribu warga Yaman dan melukai puluhan ribu lainnya serta memaksa jutaan warga negara itu mengungsi. Anak-anak adalah korban utama kejahatan Arab Saudi di Yaman dan masalah ini menyulut reaksi keras dari lembaga-lembaga internasional di bidang HAM. Pencantuman nama Arab Saudi untuk kedua kalinya dalam list hitam negara-negara pelanggar konvensi hak anak oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan di antara reaksi tersebut.
Reaksi PBB ini berpotensi menyeret Arab Saudi ke pengadilan pidana internasional. Agresi militer Arab Saudi telah membuat Yaman menghadapi krisis bahan pangan dan obat-obatan. Perang Arab Saudi di Yaman telah menghancurkan 80 persen infrastruktur negara itu termasuk pusat-pusat kesehatan dan pengobatan.
Jet-jet tempur Al Saud telah menghancurkan berbagai jaringan saluran air di Yaman. Berlanjutnya agresi Arab Saudi ke Yaman akan semakin menambah tingkat kerusakan infrastruktur Yaman khususnya jaringan saluran air yang akan mempercepat penyebaran wabah di Yaman.
Berbagai dimensi tragis serangan Arab Saudi di Yaman semakin menguak esensi rezim Al Saud yang sama sekali tidak mengenal batas. Berlanjutnya serangan Arab Saudi ke Yaman akan khususnya menarget pusat-pusat vital, merupakan pelanggaran nyata ketentuan internasional dan tidak dapat ditolerir.
Dengan meningkatkan serangan, pembunuhan dan perusakannya di Yaman, Arab Saudi seakan ingin menutupi kegagalannya dalam perang di Yaman dengan memamerkan kekuatan militernya. Rezim Al Saud dan sekutunya hingga kini tidak mampu mencapai tujuan mereka dalam perang di Yaman.
Transformasi di Yaman mensinyalir bahwa eskalasi kejahatan Arab Saudi akan semakin membuat masyarakat interasional membenci rezim Al Saud dan praktis akan mengucilkannya di kancah internasional. Perang dan blokade terhadap Yaman memperburuk kondisi kemanusiaan di Yaman, sedemikian rupa sehingga telah mengubahnya menjadi salah satu tragedi kemanusiaan di dunia.
Koran National Interest dalam sebuah artikelnya menulis tidak ada satu titik di wilayah Yaman yang belum dibombardir oleh Arab Saudi. Jembatan, jalan, sekolah, rumah sakit, sumur-sumur air dan jaringan saluran air, telah dibombardir secara berulang kali oleh rezim Al-Saud.
Dalam perang Yaman, Arab Saudi dinilai sebagai pecundang, karena selain gagal dalam mewujudkan tujuan di Yaman dan juga di medan pertempuran, Al Saud juga sedang menghadapi protes keras lembaga-lembaga PBB termasuk UNICEF yang menuntut penghentian segera kejahatan Arab Saudi di Yaman.(MZ)