Dinamika Al Aqsa dan Pengusiran Dubes Israel dari Yordania
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i68434-dinamika_al_aqsa_dan_pengusiran_dubes_israel_dari_yordania
Komisi urusan Palestina di parlemen Yordania menyerukan pengusiran duta besar rezim Zionis untuk Amman, dan membatalkan kontrak gas dengan Israel.
(last modified 2025-11-30T07:49:40+00:00 )
Mar 14, 2019 20:50 Asia/Jakarta
  • parlemen Yordania
    parlemen Yordania

Komisi urusan Palestina di parlemen Yordania menyerukan pengusiran duta besar rezim Zionis untuk Amman, dan membatalkan kontrak gas dengan Israel.

Lalu, apa alasan komisi urusan Palestina di Parlemen Yordania menyerukan pemutusan hubungan diplomatik negaranya dengan Israel? 

Faktor terpenting dari tuntutan ini berhubungan dengan sepak terjang brutal Israel baru-baru ini terhadap masjid Al-Aqsa. Tentara Israel menyerang jamaah shalat dan Imamnya yang sedang menunaikan shalat di Qubbat al-Sakhra di Baitul Maqdis pada Selasa, 12 Maret.

Pihak militer Israel berdalih melakukan serangan karena ada yang melemparkan bom ke arah sebuah pos pemeriksaan di masjid Al-Aqsa, tetapi para pejabat masjid al-Aqsa membantah klaim tersebut.

Rezim agresor Israel mengejar tujuan rasis dan diskriminatifnya di bawah dukungan penuh "Kesepakatan Abad" yang diusung pemerintahan Trump. Perubahan demografi Baitul Maqdis dan identitas agama masjid al-Aqsa merupakan salah satu tujuan terpenting rezim Zionis.

 

Orang-orang palestina menunaikan shalat di gerbang masuk masjid Al Aqsa

Pada 22 Februari, orang-orang Palestina untuk pertama kalinya menunaikan shalat di Bab Al Rahmah setelah gerbang masjid Al Aqsa ini ditutup oleh militer Israel sejak 2003.

Kedua, peningkatan serangan Israel terhadap masjid Al-Aqsa adalah bagian dari kampanye pemilu Benjamin Netanyahu. Pemilu parlemen rezim Zionis akan diadakan pada 19 April mendatang. Tampaknya, Netanyahu yang saat ini berada di bawah tekanan karena kasus korupsi serta ketidakpuasan warga Zionis terhadap kepemimpinannya, berupaya untuk memanfaatkan tekanan terhadap Palestina sebagai langkah untuk menarik dukungan massa dalam pemilu mendatang. 

Masalah ini menjadi sorongan parlemen Yordania. Ketua Komisi Urusan Palestina di Parlemen Yordania, mengatakan, semua tindakan Kabinet rezim Zionis dilakukan untuk tujuan pemilunya," kata Yahya Saud, ketua Komite Urusan Palestina Parlemen Yordania.

Meskipun Liga Arab dan negara-negara Arab seperti Qatar telah mengecam serangan rezim Zionis terhadap masjid Al Aqsa, tapi langkah yang diambil Parlemen Yordania jauh lebih penting. Pasalnya, di satu sisi, Jordan menandatangani perjanjian "Wadi Al Arabiya" dengan Israel pada tahun 1994 dan memiliki hubungan diplomatik resmi dengan rezim Zionis. Di sisi lain, Raja Yordania telah bereaksi atas kejahatan Israel terhadap Palestina yang lebih tegas dari pejabat Arab lainnya selama beberapa bulan terakhir. Sementara itu, para aktivis Yordania di media sosial juga meminta pemerintah Amman menegaskan dukungannya terhadap Palestina.

Ketiga, rezim Israel mengejar target lain di masjid al-Aqsa demi perubahan demografi dari sisi agama dan etnis di Baitul Maqdis. Padahal, UNESCO sebelumnya sudah menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsa sebagai tempat suci bagi umat Islam.(PH)