Peretasan Ponsel Pemilik the Washington Post oleh MBS
(last modified Sun, 26 Jan 2020 11:26:09 GMT )
Jan 26, 2020 18:26 Asia/Jakarta

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) disebut terlibat dalam kasus peretasan ponsel pendiri dan CEO Amazon dan salah satu pemilik the Washington Post, Jeff Bezos. Ini adalah kesimpulan dari investigasi yang dilakukan tim cybersecurity yang diperintahkan Jeff Bezos.

Seperti dilansir CNBC, laporan terbaru menawarkan penjelasan tentang bagaimana pesan-pesan teks milik Jeff Bezos bisa didapat dan dipublikasikan oleh tabloid National Enquirer. Pesan teks ini mengungkap hubungan perselingkuhan Jeff Bezos dengan Lauren Sanchez. Setelah pesan teks ini terkuak, Jeff Bezos dan istrinya MacKenzie mengumumkan perceraian setelah 25 tahun menikah.

Berdasarkan laporan CNN, peretasan diduga melalui video berisi spyware yang dikirim lewat akun WhatsApp MBS pada 1 Mei 2018, seperti diungkap penyidik PBB. Lewat spyware itu, peretas telah mengirim banyak informasi dari ponsel Bezos.

Spyware itu tidak perlu waktu lama untuk melakukan aksinya. Pengintaian dan pengiriman data bisa dilakukan dalam beberapa jam setelah video tersebut terkirim. Spyware sendiri adalah kode jahat yang digunakan untuk memata-matai korban.

Dua penyidik forensik digital PBB menyebut penyusupan ini memakai spyware yang kerap dipakai Arab Saudi untuk memata-matai beberapa pihak lain. Pengiriman data ini tak terdeteksi selama beberapa bulan. Diperkirakan data dengan besar lebih dari 6 GB telah dicuri, berdasarkan rangkuman laporan ahli PBB Agnes Callamard dan David Kaye.

Callamard adalah penyidik kasus pembunuhan di luar hukum. Ia pun melakukan penyidikan atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Sementara Kaye adalah pelapor khusus PBB yang fokus pada kebebasan berekspresi.

Mengutip The Guardian, Bezos mulai curiga ponselnya diretas setelah kasus perselingkuhannya terungkap ke publik oleh National Enquirer. Sejak saat itu, ia menyewa penyidik pribadi untuk mengungkap masalah ini. Penyidikan pun mulai dilakukan pada ponsel Bezos terkait pemberitaan pada Januari tahun lalu itu. Namun, Bezos menolak berkomentar terkait kasus ini. Facebook yang menjadi induk WhatsApp pun tidak merespon permintaan konfirmasi.

Menurut perkiraan, peretasan ini dilakukan lantaran Bezos merupakan salah satu pemilik the Washington Post. Surat kabar ini menaungi Jamal Khashoggi, wartawan incaran Kerajaan Arab Saudi. Sebab, wartawan asal Arab Saudi dan berkewarganegaraan AS ini kerap mengkritik pihak kerajaan.

Pada Rabu, 22 Januari 2020, Bezos mengeposkan foto ketika berada di memorial Khashoggi pada 2019. Ini adalah kali pertama Bezos mengeposkan foto terkait Khashoggi sejak laporan peretasan WhatsApp ini terungkap. Khashoggi dibunuh di konsulat Arab Saudi di Turki pada November 2018.

Saat kasus pembunuhan Khashoggi terungkap pada Oktober 2018, ia bekerja sebagai kolomnis di the Washington Post. Ia bekerja di surat kabar itu sejak September 2017. Sejak saat itu surat kabar ini kerap memberitakan soal pengekangan media oleh Putra Mahkota Arab Saudi itu.

The Washington Post pun gencar memberitakan kasus pembunuhan Khashoggi dan kemungkinan campur tangan MBS dalam kasus itu. Dalam salah satu tulisan onlinenya, The Washington Post bahkan menulis kalau Bezos menjadi salah satu musuh Arab Saudi akibat liputan The Washington Post atas pembunuhan Khashoggi. Hal serupa diungkap oleh penyidik PBB.

"Ketika Arab Saudi harusnya melakukan penyelidikan pembunuhan Khashoggi dan mencari siapa yang bertanggung jawab, mereka malah diam-diam menyerang Bezos dan Amazon secara online dan masif. Ia ditargetkan karena menjadi pemilik Washington Post," tulis laporan Callamard dan Kaye seperti dilansir CNN.

Sementara itu, Kedutaan Arab Suadi di Amerika Serikat melalui akun twitter resminya membantah laporan tersebut dengan menyebutnya sebagai "tidak masuk akal", dan meminta penyelidikan atas klaim tersebut. (RA)