Teroris Dukungan AS Rencanakan Serangan Kimia di Suriah
Seorang aktivis media Suriah, Orwa Sater mengatakan teroris yang didukung Amerika Serikat sedang merencanakan serangan kimia di perbatasan Suriah-Irak, dan kemudian menuding pemerintah Damaskus dan Baghdad sebagai pelakunya.
Seperti dilaporkan IRNA, Orwa Sater kepada kantor berita al-Maalomah Irak, Minggu (21/2/2021), menuturkan teroris di Provinsi Idlib berniat melakukan serangan kimia di daerah perbatasan Suriah-Irak setelah Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah berhasil membongkar rencana awal mereka sebelum ini.
"Dua hari lalu, Pusat Rekonsiliasi Rusia untuk Suriah mengungkapkan bahwa teroris dengan dukungan kelompok White Helmets, telah memindahkan truk-truk pengangkut gas beracun klorin ke Idlib untuk merekayasa serangan kimia dan menuduh pasukan Suriah sebagai pelakunya," ujarnya.
Menurut Orwa Sater, temuan Rusia telah memaksa pasukan AS mengubah skenario dan memindahkan area operasi ke daerah yang dekat dengan pangkalan mereka di perbatasan Irak-Suriah.
"Teroris pasti masih merencanakan serangan kimia di dekat perbatasan Suriah-Irak untuk mengacaukan situasi dan kemudian menuduh pasukan Irak dan Suriah menggunakan senjata terlarang," jelasnya.
Teroris dukungan AS dan Barat, berulang kali telah menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil dan pasukan Suriah dan Irak. Meski ada bukti-bukti kuat, Barat menghalangi kasus tersebut dibawa ke Dewan Keamanan PBB.
Washington dan sekutunya dengan menyebarkan informasi tidak valid, justru berusaha menyalahkan pemerintah Damaskus atas serangan kimia di Suriah. (RM)