Tujuan Lawatan Zarif ke Irak
https://parstoday.ir/id/news/west_asia-i95964
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif melanjutkan lawatan regionalnya dengan mengunjungi Baghdad dan wilayah Kurdistan Irak.
(last modified 2025-07-22T05:38:15+00:00 )
Apr 27, 2021 18:37 Asia/Jakarta

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif melanjutkan lawatan regionalnya dengan mengunjungi Baghdad dan wilayah Kurdistan Irak.

Kunjungan  ini memiliki alasan penting dan strategis ditinjau dari beberapa pertimbangan.

Pertama, kapasitas ekonomi dan perdagangan yang beragam di sektor energi, transportasi dan jalur transit, serta pertukaran teknologi khusus dan berbasis pengetahuan .

Kedua, kepentingan bersama di tingkat regional dan internasional dalam konteks kawasan saat ini. Kedua negara memiliki kepentingan strategis mengenai perang melawan terorisme dan menurunkan tensi ketegangan di kancah regional.

Ketiga, adanya kesamaan budaya dan kebutuhan untuk memperkuat persatuan Islam. Terkait hal tersebut, Menlu Iran bertemu dengan sejumlah tokoh Sunni dan Syiah di Baghdad pada Senin malam.

Di bidang politik, Menteri Luar Negeri Iran menemui mitranya dari Irak, presiden, ketua parlemen dan perdana menteri Irak. 

Dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Irak, Fouad Hussein, Zarif menyampaikan poin penting dan berkata; “Kita semua akan selalu bersama di kawasan ini. Pihak lain akan pergi, tapi kita akan berada di kawasan ini dan kita harus membangun hubungan kita berdasarkan persahabatan yang baik dan menghormati kedaulatan dan integritas wilayah satu sama lain, serta tidak mencampuri urusan dalam negeri masing-masing, juga meningkatkan persahabatan dan persaudaraan. Inilah kebijakan Republik Islam di kawasan,".

 

 

Dalam pertemuan dengan Mohammad Javad Zarif, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menegaskan bahwa pandangan Irak terhadap Iran tidak hanya dalam konteks hubungan bertetangga, tetapi juga sebagai mitra strategis. Irak tidak akan pernah melupakan peran strategis Iran dengan peran bersejarahnya.

Kombinasi dari komponen-komponen tersebut telah membawa hubungan antara Tehran dan Baghdad menuju kerja sama strategis, Ekspresi pandangan tersebut juga merupakan tanda keberpihakan dalam rangka menggunakan seluruh kapasitas internal untuk konvergensi keamanan di kawasan. 

Mosayeb Naimi, seorang ahli urusan Asia Barat, percaya bahwa hubungan Iran-Irak lebih dari sekedar diplomatik dan strategis, mengingat hubungan geografis, sosial, agama dan publik yang dekat, dan sangat penting.

Iran dan Irak memiliki kepentingan bersama di kawasan, dan wajar jika kedua belah pihak peka terhadap ancaman di kawasan.

Amerika telah berulang kali menyatakan secara eksplisit bahwa tujuan mereka melakukan intervensi di Suriah dan Irak adalah untuk mendominasi sumber daya energinya. AS menggunakan dalih memerangi al-Qaeda untuk menjerumuskan kawasan ke dalam ketidakamanan dan terorisme, dan bukannya memerangi Daesh..

Oleh karena itu, hal penting dalam situasi saat ini adalah menghadapi ancaman bersama di kawasan. Dalam hal ini, Iran dan Irak bertekad dan siap membantu proses penciptaan perdamaian dan keamanan serta meredam konflik di kawasan.(PH)