IAEA Tanggapi Program Kapal Selam Nuklir Australia
Kepala badan nuklir PBB mengatakan negara-negara lain akan mengikuti contoh Australia dan berusaha membangun kapal selam bertenaga nuklir.
Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyampaikan hal itu dalam menanggapi pakta keamanan trilateral yang ditandatangani antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AUKUS).
"Sebuah tim khusus telah dikirim ke Australia untuk mengkaji dampak AUKUS bagi perlindungan nuklir dan impikasi hukum," tambahnya seperti dikutip surat kabar Inggris, The Guardian, Rabu (20/10/2021).
Grossi menuturkan bahwa sekarang negara-negara lain dapat mengikuti contoh Australia dan berusaha membangun kapal selam bertenaga nuklir, yang akan meningkatkan proliferasi dan masalah hukum.
"Kami harus punya kesepakatan khusus untuk memastikan bahwa apa pun yang mereka terima dari segi teknologi atau materi, berada di bawah perlindungan," tegasnya.
Berdasarkan pakta AUKUS, AS dan Inggris akan membantu Australia untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir. Jika rencana itu terlaksana, ini akan menjadi pertama kalinya negara non-senjata nuklir memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.
Australia bahkan membatalkan kontrak pembelian 12 kapal selam senilai lebih dari 31 miliar euro dari Prancis demi memperoleh kapal selam nuklir.
Pada dasarnya, AS bermaksud memperkuat militer Australia untuk melawan pengaruh Cina di wilayah Indo-Pasifik. (RM)