Mar 13, 2022 20:58 Asia/Jakarta
  • Kendaraan lapis baja Ukraina di Kharkiv.
    Kendaraan lapis baja Ukraina di Kharkiv.

Presiden Ukraina Volodymyr Oleksandrovych Zelensky mengumumkan bahwa 1300 tentara negaranya tewas sejak dimulainya invasi militer Rusia.

Ini adalah pertama kalinya Ukraina mengumumkan jumlah korban dalam perang yang telah berlangsung selama 18 hari ini.

Seperti dilaporkan Press TV, Minggu (13/3/2022), Zelensky mengklaim bahwa dia tidak gembira atas tewasnya 1300 tentara Ukraina dan 12.000 tentara Rusia.

"Fakta bahwa mereka (Rusia) kehilangan 12.000 pasukan tidak membuat saya gembira, sebab, ini bukan cara saya melihat dunia," ujarnya.

Sebelumnya, pejabat Ukraina mengatakan negara mereka sedang menghadapi krisis kemanusiaan dan membutuhkan bantuan bahan makanan dan obat-obatan.

Sampai saat ini, 2,6 juta warga Ukraina, kebanyakan wanita dan anak-anak, mengungsi ke negara-negara tetangga.

Presiden Ukraina pada tanggal 28 Februari menandatangani permintaan resmi untuk bergabung ke Uni Eropa.

Zelensky menyatakan bahwa momen penting telah datang untuk menghentikan bertahun-tahun diskusi dan keputusan tentang keanggotaan Ukraina di Uni Eropa.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam wawancara yang disiarkan televisi pada Jumat mengatakan, Barat telah membuat banyak kesalahan dalam hubungannya dengan Rusia, termasuk janji kepada Ukraina untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Sebagai contohnya, lanjut Borrell, janji yang dibuat ke Ukraina dan Georgia untuk bergabung dengan NATO. Menurut saya, ini adalah salah jika membuat janji yang tidak bisa dipenuhi.

Rusia melancarkan operasi khusus di Ukraina sejak 24 Februari 2022 atas perintah Presiden Vladimir Putin. Pemerintah Moskow menegaskan bahwa langkah ini untuk mencegah perang global. (RA)

Tags