Akibat Perang Ukraina, Pertumbuhan Ekonomi Zona Euro Menurun
Pertumbuhan ekonomi zona euro melambat menjadi 0,2 persen pada triwulan pertama tahun ini dibanding tahun sebelumnya, sementara inflasi tetap pada rekor tertinggi di bulan April, menurut pusat statistik Uni Eropa, Eurostat.
Pertumbuhan PDB di 19 negara zona euro naik 0,3 persen dari Oktober hingga Desember, menurut laporan Eurostat hari Jumat (29/04/2022), sebagaimana dikutip Euronews.
Menurut prediksi Eurostat, PDB untuk UE secara keseluruhan tumbuh sebesar 0,4% pada triwulan pertama tahun ini, sementara angka pertumbuhan 0,5% untuk triwulan terakhir tahun 2021.
Dengan demikian, di antara negara-negara zona euro utama, Spanyol dan Jerman mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 0,3% dan 0,2% pada ktriwulan tahun ini, yang jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Sementara Prancis tumbuh sebesar 0% dan Italia sebesar -0,2%.
Berbagai laporan menunjukkan bahwa ekonomi zona euro melemah karena kenaikan harga bahan bakar, gas dan sumber energi lainnya yang bertepatan dengan perang Ukraina.
Menurut laporan Eurostat, angka inflasi di 19 negara zona euro mencapai 7,5 persen pada April, level tertinggi sejak pengumuman inflasi di zona euro pada 1997. Rekor tingkat inflasi di negara-negara zona euro telah dipecahkan setiap bulan sejak November tahun lalu.
Kekhawatiran akan konsekuensi sosial dari kenaikan inflasi di negara-negara Eropa telah menyebabkan beberapa negara zona euro untuk mendukung keluarga berpenghasilan rendah yang mengalami kesulitan menyesuaikan anggaran mereka, terutama pada setiap akhir bulan.
Beberapa analis ekonomi mengatakan pemerintah Eropa tidak setuju untuk menangguhkan impor energi dari Rusia sebagai bagian dari sanksi terhadap Moskow atas serangan militer di Ukraina karena kekhawatiran tentang kenaikan harga bahan bakar, gas dan sumber energi lainnya.(sl)