Ratifikasi Bantuan AS Senilai $40 Miliar untuk Ukraina
(last modified Thu, 12 May 2022 02:37:28 GMT )
May 12, 2022 09:37 Asia/Jakarta

Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Selasa (10/05/2022) menyetujui RUU anggaran $40 miliar untuk membantu Ukraina, di mana Presiden AS Joe Biden bersikeras agar dilakukan sesegera mungkin. RUU tersebut disetujui oleh 368 suara mendukung dan 57 menentang.

Setelah tahap ini, Senat negara ini juga harus menyetujuinya agar Biden dapat menandatanganinya sebagai undang-undang. Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer hari Selasa mengatakan bahwa setelah paket itu disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Senat akan bertindak cepat untuk meloloskan RUU itu dan mengirimkannya ke meja Biden.

Joe Biden sebelumnya menawarkan bantuan $33 miliar ke Ukraina, tetapi anggota parlemen menyerukan peningkatan.

Joe Biden, Presiden AS

Faktanya, Kongres AS telah memprioritaskan pengesahan RUU dana bantuan untuk Ukraina dengan menunda pertimbangan anggaran domestik yang penting, seperti anggaran tambahan bagi wabah virus Corona.

Biden pada hari Senin (9/5) meminta Kongres segera mengesahkan RUU untuk membantu Ukraina, dan memperingatkan untuk pertama kalinya bahwa bantuan akan berakhir dalam waktu sekitar sepuluh hari.

Tujuan utama tampaknya adalah pengesahan RUU untuk membantu Ukraina di Dewan Perwakilan Rakyat dan kemudian ratifikasi di Senat dan pengesahannya menjadi undang-undang dengan tanda tangan Biden dalam konteks upaya keseluruhan Washington untuk memperpanjang perang di Ukraina dan menggunakan kesempatan unik ini untuk semakin melemahkan Rusia, terutama dalam hal kemampuan militernya.

Pemerintahan Biden telah berulang kali mengklaim bahwa ancaman Rusia terhadap kepentingan dan keamanan nasional AS, dan sejak Joe Biden menjabat, telah mengambil pendekatan permusuhan secara terbuka ke Moskow.

Amerika Serikat bersama dengan NATO, mengabaikan tuntutan keamanan Rusia, terutama penolakannya untuk memperluas NATO ke arah timur, dan mengabaikan peringatan Moskow tentang tawaran Ukraina untuk menjadi anggota NATO, yang secara efektif membuka jalan bagi perang di Ukraina, yang sekarang memasuki bulan ketiga.

Washington, bersama dengan mitra Eropa dan Baratnya, telah mengirim miliaran dolar peralatan dan senjata militer ke Ukraina. Beberapa dari senjata ini, seperti rudal anti-tank Javelin dan rudal anti-pesawat Stinger, memiliki efek yang menentukan pada perang Ukraina.

Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Selasa (10/05/2022) menyetujui RUU anggaran $ 40 miliar untuk membantu Ukraina, di mana Presiden AS Joe Biden bersikeras agar dilakukan sesegera mungkin. RUU tersebut disetujui oleh 368 suara mendukung dan 57 menentang.

Sekitar 8.000 dari senjata ini telah dikirim ke Kiev sejauh ini. Menariknya, Presiden AS Joe Biden, dalam komentar terakhirnya tentang perkembangan di Ukraina, mengatakan dia khawatir bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak memiliki jalan keluar dari perang Ukraina.

Dia mengklaim bahwa Putin telah keliru berpikir bahwa serangan ke Ukraina akan menyebabkan disintegrasi NATO dan bahkan juga disintegrasi Uni Eropa. Pernyataan Biden datang ketika Amerika Serikat dan mitra Baratnya mengirim kekuatan penuh senjata dan bantuan keuangan ke Ukraina.

Washington juga tidak berusaha memberikan bantuan intelijen ke Kiev, sebuah masalah yang pengungkapannya di media Amerika telah membuat marah Biden.

"Pemerintah AS telah lama mengambil langkah-langkah untuk membuat dukungan AS untuk Ukraina tidak sampai konflik langsung dengan Moskow, bahkan ketika presiden sendiri berperilaku tidak pantas," kata Laura Kelly, seorang pakar politik.

Masalah lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa ekonomi AS memburuk, dan inflasi telah meningkat ke titik tertinggi, dengan harga bensin di Amerika Serikat mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Kenyataan ini telah memberikan banyak tekanan pada rakyat negara ini.

Kemiskinan di AS

Namun, alih-alih menyetujui rencana untuk membantu rakyat negara ini dan meningkatkan kesejahteraan dan pengeluaran sosial, Kongres AS justru menyetujui bantuan militer ke Ukraina bahkan lebih dari jumlah yang diminta oleh Biden. Hal ini sebenarnya meningkatkan beban pajak warga Amerika, sementara pada saat yang sama membantu melanggengkan ketidakstabilan dan mengurangi keamanan di Eropa dan dunia.(sl)

Tags