May 21, 2022 10:36 Asia/Jakarta
  • Ketahanan Pangan (ilustrasi)
    Ketahanan Pangan (ilustrasi)

Komisaris tinggi untuk Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingatkan bahwa fokus global terhadap perang Ukraina tidak boleh membuat krisis lain dilupakan.

Seperti dilaporkan Reuters, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Filippo Grandi Jumat (20/5/2022) sebelum menghadiri pertemuan para menteri pembangunan Uni Eropa di Brussels mengatakan, "Sangat disayangkan krisis pengungsi di dunia semakin meluas, dan selain perang di Ukraina, ada krisis lain yang tidak boleh dilupakan."

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Filippo Grandi

Sekjen PBB, Antonio Guterres Kamis (19/5/2022) di sidang Dewan Keamanan PBB terkait keamanan pangan mengungkapkan, di seluruh dunia, terdapat 49 juta orang di 43 negara dunia yang terancam kelaparan dan kini perang Ukraina memberi sisi mengerikan baru terkait kelaparan di dunia, serta secara praktis mengakhiri ekspor bahan makanan negara ini.

"Tingkat kelaparan di dunia mencapai titik tertinggi. Hanya dalam dua tahun, jumlah orang yang terancam kerawanan pangan meningkat dua kali lipat dan dari 135 juta orang sebelum pandemi Corona mencapai 276 juta orang di tahun 2022," ungkap Guterres.

Menurut laporan PBB, perang di Ukraina mendorong lonjakan harga makanan di seluruh dunia ke titik tertinggi. 1,7 miliar penduduk dunia yang sepertiganya adalah orang miskin, paling rentan mengalami kelangkaan makanan, energi dan sistem finansial. Dan hal ini akan menambah kemiskinan dan kelaparan. (MF)

 

 

Tags