Pejabat Taliban Tekankan Persatuan Syiah-Sunni di Afghanistan
Wakil kepala pemerintah sementara Taliban di Afghanistan menekankan perlunya persatuan antara Syiah dan Sunni di negara itu.
Abdul Salam Hanafi, wakil kepala pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan hari Minggu (29/5/2022) mengatakan, "Syiah dan Sunni adalah satu bagian sama-sama Muslim."
"Masyarakat Afghanistan harus menangkal plot musuh-musuh Islam dan negara ini, dan tidak terpengaruh isu suku, bahasa, maupun agama," ujar Hanafi.
Pejabat Taliban menekankan bahwa tidak ada permusuhan yang dapat menciptakan perselisihan antara Syiah dan Sunni di Afghanistan.
Statemen ini mengemuka di saat Taliban hingga kini masih belum membentuk pemerintaha inklusif yang melibatkan semua elemen masyarakat dari beragama etnis maupun mazhab.
Majelis Ulama Syi'ah Afghanistan selalu menyerukan peran dan posisi Syi'ah negara itu dalam pemerintahan sementara Taliban.
Delegasi Dewan Ulama Syiah Afghanistan telah berulang kali berdiskusi dengan pejabat Taliban tentang pembentukan pemerintah inklusif di negara itu.
Taliban, yang telah berkuasa di Afghanistan sejak 15 Agustus 2021, telah berjanji akan membentuk pemerintahan yang mencakup semua kalangan, tetapi hingga kini hanya sebatas janji belaka.(PH)