Siaran Televisinya Diboikot, Rusia Balik Ancam Prancis
Departemen Luar Negeri Rusia mengancam akan melancarkan balasan serupa atas larangan Prancis terhadap sejumlah televisi Rusia.
Sejak awal serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, negara-negara Barat mengerahkan segenap upayanya untuk mengucilkan Moskow di komunitas internasional, dan menggunakan beragam represi dan sanksi terhadap negara ini. Di sisi lain, Rusia juga membalasnya dengan menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah besar pejabat Barat.
Uni Eropa pada Kamis 2 Juin 2022 meratifikasi paket keenam sanksi luasnya terhadap Rusia.
Menurut laporan IRNA, Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova Rabu (8/6/2022) malam tanpa menyinggung langkah yang bakal diambil negaranya terhadap Prancis mengatakan, "Moskow akan merespon langkah seperti ini."
Menurut Zakharova, "Tiga jaringan televisi Rusia dicantumkan di babak terbaru sanksi Uni Eropa, tapi Prancis memutuskan sebelum dijalankannya keputusan Uni Eropa tersebut, akan memutus akses televisi Rusia, kami pastinya tengah mengkaji opsi balasan atas langkah yang tak bersahabat ini."
Statemen jubir Kemenlu Rusia ini diirilis setelah Moskow pada hari Senin lalu memperingatkan organisasi berita Amerika Serikat bahwa mereka berada dalam bahaya kehilangan kredibilitasnya jika mereka tidak meningkatkan perlakuan mereka terhadap wartawan Rusia di Amerika Serikat.
Sekaitan dengan ini, Kemenlu Kanada hari Rabu mengkonfirmasi sanksi baru terhadap sektor minyak dan gas Rusia.
31 Mei lalu, Kanada juga menjatuhkan sanksi terhadap 22 individu dan 4 perusahaan Rusia. (MF)