Kanselir Jerman: Perundingan Langsung dengan Putin Penting
Kanselir Jerman menyerukan pembicaraan langsung dengan presiden Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden Rusia, Vladimir Putin pada 21 Februari 2022 mengkritik Barat karena tidak memperhatikan masalah keamanan Moskow di wilayah Donbas, dan tiga hari kemudian, pada 24 Februari, mengeluarkan perintah untuk menyerang Ukraina.
Kemudian, hubungan Moskow-Kyiv yang tegang berubah menjadi konfrontasi militer. Tidak hanya negara-negara Barat yang gagal mengurangi ketegangan dan mengakhiri konflik di Ukraina, tetapi mereka juga memicu kerusuhan lebih lanjut dengan mengirimkan peralatan dan senjata ke Kyiv untuk menekan Rusia.
Kanselir Jerman Olaf Schultz hari Sabtu (18/6/2022) mengatakan,"Beberapa negara dan pemimpinnya perlu berbicara dengan Rusia (Putin) dan perlu bagi mereka untuk berbicara secara terbuka dalam dialog ini,".
"Harap dipahami bahwa tidak akan ada perdamaian yang didikte. Jika Anda benar-benar percaya untuk mengambil alih tanah dan berharap waktu akan berubah dan keadaan akan kembali normal, itu adalah kesalahan," tegas Schultz.
Sebelumnya pada hari itu, kanselir Jerman membuat pernyataan kasar terhadap Putin selama pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dengan mengatakan dia "tidak punya hak untuk mendikte perdamaian."
Schultz telah berbicara beberapa kali melalui telepon dengan Putin tentang serangan militer Rusia ke Ukraina.
Para pemimpin Prancis, Jerman dan Italia tiba di Kyiv Kamis lalu untuk mengumumkan dukungan mereka bagi Ukraina melawan Rusia.(PH)
