Pars Today

Kantor Berita Reuters di laporannya menulis, peningkatan volume ekspor minyak yang dibarengi dengan kenaikan harga bensin membuat pendapatan Rusia dari ekspor energi tahun ini naik 337,5 miliar dolar, dan naik 38 persen di banding tahun 2021.

Reuters melaporkan, berdasarkan data Kementerian Ekonomi, pendapatan ekspor energi Rusia di tahun depan akan mencapai 255,8 miliar dolar, daini tetap lebih tinggi dari pendapatan tahun 2021 yang mencapai 244,2 miliar dolar.

Berdasarkan sumber ini, lonjakan pendapatan, jika direalisasikan, akan membantu memperkuat ekonomi Rusia dalam menghadapi gelombang sanksi Barat.

Rusia setelah adanya pembatasan yang berkaitan dengan sanksi dan bersamaan dengan eskalasi pembelian dari pelanggan Asia, negara ini mulai meningkatkan secara bertahap produksi minyaknya. Hal ini membuat Moskow meningkatkan prediksinya di bidang produksi dan ekspor hingga akhir tahun 2025.

24 Februari 2022, Rusia setelah mendapat permintaan bantuan dari Republik Donetsk dan Luhansk untuk membela mereka dari serangan tentara Ukraina, memulai operasi militer khusus di Ukraina.

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi total kepada Rusia sebagai respon atas operasi khusus Moskow, dan mengirim senjata ofensif serta defensif senilai beberapa miliar dolar kepada Kiev. (MF)