Ini Permintaan Eropa kepada Cina
(last modified Sat, 03 Dec 2022 04:20:24 GMT )
Des 03, 2022 11:20 Asia/Jakarta

Ketua Dewan Eropa, Charles Michel dalam kunjungan resminya ke Beijing bertemu dan berunding dengan Presiden Cina, Xi Jinping.

Dalam pertemuan tersebut, Charles Michel juga meminta Xi Jinping memanfaatkan pengaruh Beijing terhadap Moskow untuk mendesak Rusia menghentikan perang di Ukraina.

Permintaan petinggi Eropa kepada presiden Cina ini mengindikasikan kegagalan Barat mendukung Ukraina dalam melawan Rusia. Eropa bersama Amerika Serikat memanfaarkan seluruh sarana, khususnya sanksi di seluruh sektor terhadap Rusia selama krisis Ukraina, dengan harapan Moskow akan kalah di krisis ini. Namun kunjungan ketua Dewan Eropa ke Cina dan permintaanya kepada Beijing untuk memanfaatkan pengaruhnya guna menghentikan perang adalah pengakuan Barat atas kekalahan kolektif terhadap Rusia.

Image Caption

Konstantin Vorontsov, pengamat isu internasional di Rusia terkait hal ini mengatakan, Barat bahkan memberikan Ukraina beragam satelitnya. Proses ini sangat berbahaya dan telah dilaporkan kepada PBB.

Bersamaan dengan kunjungan Michel ke Cina, pesawat pembom negara ini dan Rusia menggelar manuver gabungan, dan sebuah bentuk unjuk kekuatan, konvergensi dan persatuan Beijing dan Moskow melawan Barat. Meski Korea Selatan menyatakan bahwa zona udaranya telah dilanggar, tapi Rusia berulang kali menyatakan tidak melanggar zona udara negara manapun.

Meski Rusia dan Cina tidak berbicara mengenai persatuan militer, tapi pelaksanaan sejumlah program militer antara kedua negara mengindikasikan bahwa mereka telah mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman potensial Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Hal ini karena NATO bersikeras untuk memperluas zona geografinya, dan krisis Ukraina juga muncul dari kegigihan Amerika untuk memasukkan Ukraina sebagai anggota NATO, di mana Rusia berulang kali memperingatkan ancaman keamanannya oleh NATO.

Ali Bigdeli, pengamat isu-isu internasional terkait hal ini mengatakan, "Rusia merasa sangat terancam oleh perluasan NATO ke perbatasannya, dan Cina juga memiliki kondisi serupa di perairan Laut Selatan karena kehadiran armada Amerika yang terus-menerus hadir di wilayah tersebut. Oleh karena itu, Moskow dan Beijing berbagi ancaman yang sama, dan mempersiapkan diri untuk situasi apa pun."

Bagaimana pun juga kunjungan Charles Michel ke Cina yang digelar ketika Eropa menghadapi musim dingin mengindikasikan kelemahan ekstrem Eropa menghadapi berlanjutnya krisis Ukraina dan dampaknya terhadap kondisi energi, di mana akan membangkitkan opini publik Eropa anti-kebijakan dukungan Eropa terhadap Amerika di krisis Eropa. Ini artinya opini publik di Eropa menganggap krisis Ukraina sebagai jebakan Washington untuk Eropa, yang dengan menyeret kedua belah pihak berperang, kini telah menempatkan Eropa dalam situasi yang sulit, dengan sanksi di berbagai bagian negara dan gangguan kondisi kehidupan mereka.

Oleh karena itu, ketua Dewan Eropa membidik Cina untuk meminta Beijing berusaha menghentikan perang di Ukraina. Mungkin negara-negara Eropa tidak membayangkan bahwa perang akan berkepanjangan karena mereka mengira bahwa krisis Ukraina akan menyebabkan keresahan di Rusia terhadap presiden negara ini, Vladimir Putin. Namun, manajemennya atas krisis Ukraina menyebabkan mata panah krisis ini kembali ke Barat, terutama negara-negara Eropa, yang menempatkan mereka dalam situasi yang sulit untuk meyakinkan opini publik mereka untuk terus melanjutkannya. (MF)

 

Tags