Mar 22, 2023 10:48 Asia/Jakarta

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bereaksi terhadap pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping di Moskow pada hari Senin (20/03/2023). Dia menganggap pertemuan ini sebagai tanda dukungan Beijing untuk Moskow dalam perang Ukraina dan mengatakan bahwa dunia tidak boleh dibodohi oleh tindakan taktis Rusia yang mungkin didukung oleh Cina.

Dalam pidatonya tentang hak asasi manusia di seluruh dunia, Blinken menekankan bahwa pertemuan Presiden Cina Xi Jinping dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin menunjukkan bahwa Beijing percaya bahwa Moskow seharusnya tidak bertanggung jawab atas serangan ke Ukraina.

Reaksi tajam Washington terhadap pertemuan presiden Rusia dan Cina justru menunjukkan meningkatnya kekhawatiran Amerika Serikat tentang kedekatan kekuatan Eurasia dan Asia ini di satu sisi dan efek negatifnya terhadap kekuatan dan pengaruh internasional Amerika Serikat di sisi lain.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken

Rusia dan Cina, sebagai dua kekuatan internasional yang penting, telah mengambil langkah-langkah urgen dalam beberapa tahun terakhir untuk memperluas kerja sama dan mengadopsi posisi bersatu melawan kebijakan dan tindakan unilateralis Amerika Serikat, dan mereka ingin mengadopsi pendekatan multilateralisme sebagai dasar tatanan internasional baru.

Moskow dan Beijing percaya bahwa perkembangan internasional dan realitas sistem dunia mendukung sistem multipolar, sementara Amerika Serikat terus bersikeras mempertahankan sistem unipolar dan mencoba memainkan peran polisi global dalam mengejar tujuan dan tuntutannya lewat cara unilateralisme.

Sambil menekankan hal tersebut, para pejabat senior Rusia dan Cina ingin mengembangkan hubungan bilateral semaksimal mungkin dan meningkatkan kerja sama antara kekuatan global yang sedang berkembang, di mana salah satu simbolnya adalah kelompok BRICS yang terdiri dari Rusia, Cina, India, Brasil, dan Afrika Selatan.

Rusia dan Cina kini telah menjalin hubungan yang luas di berbagai bidang ekonomi, komersial, militer dan keamanan, senjata, politik dan diplomatik. Pada saat yang sama, partisipasi kedua negara dalam berbagai organisasi dan lembaga regional dan internasional seperti Organisasi Kerja Sama Shanghai dan kelompok BRICS menunjukkan pendekatan yang sama tentang perlunya memperkuat kerja sama regional dan global untuk memecahkan masalah dan juga menghadapi hegemoni Barat serta tindakan agresif AS di berbagai bidang.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bereaksi terhadap pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping di Moskow pada hari Senin (20/03/2023). Dia menganggap pertemuan ini sebagai tanda dukungan Beijing untuk Moskow dalam perang Ukraina dan mengatakan bahwa dunia tidak boleh dibodohi oleh tindakan taktis Rusia yang mungkin didukung oleh Cina.

Matthew Kroenig, anggota Institut Dewan Atlantik mengatakan, Moskow dan Beijing semakin menyelaraskan posisi mereka dalam isu-isu strategis.

Buktinya adalah pertemuan presiden kedua negara ini pada Februari 2022 dan keluarnya pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menjelaskan posisi bersama Moskow dan Beijing.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menyatakan dalam pernyataan bersama ini bahwa persahabatan antara kedua negara "tidak memiliki batas".

Dalam pernyataan ini ditegaskan bahwa dunia kini menyaksikan perubahan yang luas dan umat manusia sedang memasuki periode baru perkembangan pesat dan perubahan luas, yang meliputi proses dan fenomena seperti multipolarisasi, globalisasi ekonomi, pembangunan masyarakat informasi, budaya keanekaragaman dan perubahan sistem, termasuk pemerintahan global dan tatanan global.

Dalam pertemuannya baru-baru ini dengan timpalannya dari Cina Xi Jinping di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin memuji Cina atas lompatan luar biasa dalam pembangunan dalam beberapa tahun terakhir seraya mengatakan, Moskow memiliki banyak tugas dan tujuan yang sama dengan Beijing.

Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin

Meningkatnya kerja sama dan kemitraan antara Rusia dan Cina selalu menghadapi reaksi negatif dari blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat. Washington, yang mengkhawatirkan meningkatnya kekuatan dan pengaruh regional dan internasional dari Cina dan Rusia, telah melakukan segala upaya untuk menghadirkan citra yang mengancam dari kedua kekuatan Asia dan Eurasia ini, yang dapat disimpulkan sebagai Sinophobia dan Russophobia.(sl)

Tags