Pengadilan, Pedang Bermata Dua untuk Masa Depan Politik Trump
https://parstoday.ir/id/news/world-i142948-pengadilan_pedang_bermata_dua_untuk_masa_depan_politik_trump
Pengadilan Donald Trump akhirnya digelar setelah banyak kontroversi. Trump adalah mantan presiden Amerika Serikat pertama yang diadili sebagai terdakwa. Ada 34 dakwaan telah diajukan terhadap Trump, tetapi dia hanya menyatakan tidak bersalah dalam sidang ini, yang merupakan sidang pertama.
(last modified 2025-10-16T09:55:45+00:00 )
Apr 06, 2023 11:15 Asia/Jakarta

Pengadilan Donald Trump akhirnya digelar setelah banyak kontroversi. Trump adalah mantan presiden Amerika Serikat pertama yang diadili sebagai terdakwa. Ada 34 dakwaan telah diajukan terhadap Trump, tetapi dia hanya menyatakan tidak bersalah dalam sidang ini, yang merupakan sidang pertama.

Tuduhan utama Trump termasuk memalsukan dokumen untuk menyembunyikan pembayaran cek kepada bintang porno Stormy Daniels.

Daniels mengatakan dia berselingkuh dengan Donald Trump pada 2006, setahun setelah menikahi istri ketiganya Melania dan lebih dari satu dekade sebelum menjadi pengusaha dan politikus kaya, dan menerima $130.000.

Donald Trump, mantan Presiden AS

Jaksa juga membuat klaim lain tentang pembayaran suap yang tidak diungkapkan kepada penjaga pintu dan model majalah.

Alvin Bragg, Jaksa Wilayah Manhattan membela kasus ini dengan menyatakan bahwa kejujuran dalam dokumen keuangan itu penting, menyinggung pada pengalaman kerjanya selama 24 tahun dan menekankan bahwa penyelidikan menyeluruh dan lengkap telah dilakukan di bidang ini.

Namun, setelah pengadilan dan kembali ke Florida, Trump menulis di jejaring sosialnya, “Truth Social”, bahwa pertemuan ini mengejutkan banyak orang karena jaksa tidak memiliki kejutan, dan akibatnya, kasus mereka tidak berharga.

Terlepas dari hasil pengadilan, awal dari proses semacam itu di ranah politik Amerika saat ini merupakan peristiwa yang luar biasa.

Donald Trump, mantan presiden Amerika Serikat, secara resmi memasuki kampanye pemilu untuk pemilihan presiden yang akan datang, dan proses pengadilan dapat berdampak besar pada hasil pemilu yang akan datang di negara ini.

Banyak yang menganggap masalah ini untuk kepentingan Trump dan percaya bahwa proses pengadilan akan membantu reputasinya dan mendapatkan kepercayaan dari para pemilih.

Pengadilan Donald Trump akhirnya digelar setelah banyak kontroversi. Trump adalah mantan presiden Amerika Serikat pertama yang diadili sebagai terdakwa. Ada 34 dakwaan telah diajukan terhadap Trump, tetapi dia hanya menyatakan tidak bersalah dalam sidang ini, yang merupakan sidang pertama.

Seperti yang dia tulis sendiri dalam perjalanan ke pengadilan di Truth Social, Saya akan pergi ke pengadilan di selatan Manhattan. Ini sangat nyata. Mereka ingin menangkap saya. Saya tidak percaya ini terjadi di Amerika. Jadikan Amerika hebat lagi!

Marjorie Taylor Greene, anggota DPR AS dari Partai Republik menulis di Twitter, Saya belum pernah melihat pemilihan umum presiden secepat ini. Kepresidenan tahun 2024 jatuh ke tangan Presiden Donald J. Trump!

Sebenarnya, Trump dan para pendukungnya berusaha untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dari masalah ini untuk kepentingan masa depan politik mereka dan menganggap kondisi politik dan ekonomi saat ini sangat buruk.

Bahkan dalam menanggapi pengadilan, Trump mengklaim bahwa dia tidak melakukan kejahatan apa pun dan ini adalah konspirasi Presiden AS Joe Biden dan Demokrat untuk mencegah kemenangannya dalam pemilu 2024.

Sekalipun demikian, para penentang Trump menyambut baik proses pengadilan tersebut dan menganggap proses tersebut sebagai hasil dari sistem peradilan yang kuat dan independen.

Menurut mereka, Trump sebagai warga negara harus dihukum dan bertanggung jawab kepada hukum jika terbukti bersalah.

Donald Trump dan Joe Biden

Ketika sekelompok dari mereka mengadakan rapat umum di luar gedung pengadilan pada hari Selasa (4/4), mereka memiliki catatan tulisan tangan yang berbunyi, “Tidak ada yang kebal hukum” dan “Trump berarti kejahatan”.

Namun, tampaknya dengan segala kontroversinya, apapun hasil pengadilannya, aktivitas politik Trump tidak akan ada habisnya.(sl)