Iran: Resolusi Dewan Gubernur IAEA Upaya Gagal Barat Menutup Kegagalan Snapback
Menyusul pengesahan sebuah resolusi oleh Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) terhadap program nuklir Iran, Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran di Wina menyebut langkah tersebut sebagai upaya tidak kredibel oleh Amerika Serikat dan Troika Eropa untuk menutupi kegagalan mekanisme snapback.
Tehran, Parstoday- Reza Najafi, Duta Besar dan Wakil Tetap Republik Islam Iran di Wina menanggapi laporan terbaru Direktur Jenderal IAEA, dengan menegaskan bahwa situasi saat ini merupakan konsekuensi langsung dari serangan ilegal dan provokatif Amerika Serikat dan rezim Israel terhadap fasilitas nuklir damai Iran yang berada di bawah pengawasan IAEA.
Najafi menyatakan bahwa serangan-serangan tersebut menyebabkan penangguhan aktivitas verifikasi dan penarikan para inspektur IAEA, sementara badan tersebut juga menyatakan bahwa pelaksanaan pengawasan secara normal tidak dapat dilakukan karena pertimbangan keamanan.
Diplomat senior Iran itu menambahkan,"Meskipun demikian, Tehran dengan itikad baik telah menyediakan kondisi bagi dimulainya kembali kegiatan pemantauan dan telah menyetujui semua permintaan IAEA untuk mengakses fasilitas yang tidak terdampak serangan."
Najafi menegaskan bahwa negara-negara Barat, dengan mengabaikan fakta-fakta ini, berupaya menggambarkan keadaan sebagai situasi normal sambil mengajukan tuntutan yang tidak berdasar. Ia menyatakan bahwa rancangan resolusi terbaru hanyalah alat tekanan politik dan distorsi fakta, sementara para penggagas resolusi tersebut secara sengaja menghindari penyebutan serangan agresif yang mereka lakukan sendiri.
Di akhir pernyataannya, Duta Besar Iran merujuk pada pernyataan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, yang mengakui tanggung jawab atas serangan-serangan tersebut, dan menyebut bahwa sikap semacam itu menunjukkan penggunaan diplomasi sebagai kedok untuk menutupi tindakan-tindakan ilegal.
Ia menegaskan bahwa Iran selalu siap untuk berinteraksi secara konstruktif, namun tidak pernah menganggap tekanan dan ancaman sebagai pengganti diplomasi, dan bahwa bangsa Iran tidak akan mundur dari hak-hak sahnya.(PH)