Putin: Ekonomi Rusia Stabil
Presiden Rusia menekankan stabilitas ekonomi negaranya, meskipun menghadapi tekanan sanksi Barat.
Menyusul dimulainya serangan Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, ekonomi Moskow diperkirakan akan memasuki resesi di bawah pengaruh sanksi Barat yang komprehensif, tetapi statistik ekonomi menunjukkan stabilitas ekonomi negara tersebut.
Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pidatonya di Forum Ekonomi St. Petersburg hari Jumat (16/6/2023) mengatakan, Pertumbuhan ekonomi dua persen akan memungkinkan kita untuk mempertahankan posisi di antara ekonomi utama dunia,".
Putin menilai strategi ekonomi Rusia berhasil dan menegaskan bahwa tahun lalu merupakan tahun yang sulit bagi perekonomian dan sektor investasi Rusia.
Presiden Rusia juga menekankan pencapaian stabilitas ekonomi di Rusia dan menambahkan bahwa hal ini telah meningkatkan daya saing dan kemajuan.
"Kami selalu menekankan kemandirian dan ketidaktergantungan ekonomi negara pada minyak dan gas, dan kami telah mencapai sebagian besar dari tujuan ini," ujar Putin.
Di bagian statemennya, Presiden Rusia menunjukkan bahwa inflasi di Rusia jauh lebih rendah daripada di negara-negara Eropa dan kawasan lain.
"Kami telah berhasil menekan inflasi menjadi 2,2 persen, yang merupakan prestasi bersejarah," papar Putin.
Putin juga menyinggung tingkat pengangguran di Rusia sebesar 3,3 persen.(PH)