Afrika Jadi Kelinci Percobaan Obat Kimia Amerika
Kepala pasukan perlindungan biologis Rusia mengumumkan pengujian obat kimia baru Amerika Serikat terhadap orang Afrika.
Menurut Sputnik, Igor Krylov, Kepala Pasukan Perlindungan Biologis Rusia hari Rabu (19/7/2023) mengatakan bahwa dokumen yang ditemukan di Ukraina menunjukkan bahwa Pentagon berencana menggunakan laboratorium rahasianya di Afrika untuk menguji obat-obatan yang tidak terdaftar terhadap penduduk lokal di Afrika.
"Dokumen yang diperoleh menunjukkan bahwa Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan AS (DTRA), Departemen Keamanan Dalam Negeri, serta Badan Pembangunan Internasional AS dan beberapa struktur Uni Eropa terlibat dalam studi patogen di negara-negara Afrika," ujar Krylov.
"Kami telah berulang kali menyebutkan hubungan perusahaan dengan Hunter Biden, putra presiden AS saat ini, dan lembaga pemerintahannya," tegas Krylov.
Dia juga mengatakan bahwa Pusat Sains dan Teknologi Ukraina dan kontraktor Pentagon lainnya secara aktif terlibat dalam kegiatan ini.
Sejak 1942, Amerika memulai program produksi senjata biologisnya yang baru dan serius, dan menjadi satu-satunya negara yang menggunakan senjata atom di dunia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Badan Standar Nasional Tanzania mengumumkan bahwa salah satu produk perusahaan Amerika Johnson & Johnson bersifat karsinogenik yang menyebabkan masalah pernapasan akut pada anak-anak.
Perusahaan Amerika memiliki catatan buruk dalam menguji atau menjual obat dan produk yang berbahaya bagi manusia, terutama di negara berkembang.
Pada tahun 1996, perusahaan Amerika Pfizer menguji obat antibiotik baru bernama Trovan di negara bagian Kano di Nigeria utara, tetapi masalah ini menyebabkan kematian 11 anak dan menyebabkan puluhan anak menderita kelumpuhan otak.(PH)