Turki Jadi Tuan Rumah Putaran Ketiga Perundingan Krisis Ukraina
Setelah berakhirnya pertemuan Jeddah tentang masalah Ukraina, pemerintah Turki menyatakan akan menjadi tuan rumah ketiga penyelesaian perang antara Ukraina dan Rusia serta peninjauan rencana perdamaian Volodymyr Zelensky.
Pada 5-6 Agustus, pertemuan Jeddah dengan kehadiran perwakilan lebih dari 40 negara dan organisasi internasional, antara lain: Argentina, Brazil, Chile, Cina, Mesir, Prancis, Jerman, India, Qatar, Inggris, Turki, Ukraina, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat, serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tapi pertemuan ini tidak mengundang Rusia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menanggapi tidak diundangnya perwakilan negaranya ke pertemuan ini, dan menggambarkannya sebagai upaya Barat untuk menciptakan koalisi anti-Rusia.
Kantor berita Tass mengutip surat kabar Hurriyet edisi Jumat di Istanbul melaporkan, setelah Arab Saudi, Turki kemungkinan akan menjadi tuan rumah putaran ketiga konsultasi untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
Menurut surat kabar Turki ini, pertemuan berikutnya dijadwalkan akan diadakan pada bulan Oktober.
Pejabat yang hadir pada pertemuan pekan lalu di Jeddah, Arab Saudi, mengumumkan kerangka perjanjian baru untuk ekspor biji-bijian melalui Laut Hitam, dan langkah-langkah tertentu harus diambil terhadap Rusia.
Hurriyet menekankan kehadiran Rusia sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam perjanjian ekspor biji-bijian dalam pertemuan mendatang di Turki.(PH)
