Lobi Perpanjangan Perjanjian Laut Hitam, Erdogan akan Temui Putin
Presiden Turki menyatakan bahwa pihaknya akan berkonsultasi langsung dengan Presiden Rusia mengenai perjanjian Laut Hitam mengenai ekspor gandum pada bulan September.
Perjanjian koridor biji-bijian melalui Laut Hitam dalam rangka mengurangi dampak perang antara Rusia dan Ukraina terhadap harga pangan dunia, khususnya pasokan biji-bijian yang dibutuhkan sejumlah negara pengimpor ditandatangani atas inisiatif Turki dan kerja sama PBB, Rusia, dan Ukraina pada 22 Juli 2022 di Istanbul.
Perjanjian tersebut sejauh ini telah diperpanjang selama tiga periode, namun kini perpanjangannya berada dalam kondisi ketidakpastian.
Kantor berita Anadolu melaporkan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan kepada wartawan hari Senin (21/8/2023) mengatakan, "Jika saya mendapat kesempatan akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kesepakatan gandum Laut Hitam pada September, dan berharap para pemimpin Ukraina dan Rusia akan menerima pembicaraan damai,".
"Menteri Luar Negeri Turki akan segera mengunjungi Moskow untuk melakukan negosiasi langsung mengenai hal ini," ujar Erdogan.
Presiden Turki juga menyinggung masalah keanggotaan Swedia di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dan menekankan bahwa Stockholm harus memenuhi janjinya.
Erdogan menekankan bahwa aksesi Swedia ke NATO sekarang memerlukan pemungutan suara dari Parlemen Turki.(PH)