Pertukaran Tahanan Iran-AS, serta Sikap Anti-Iran oleh Washington
(last modified Wed, 20 Sep 2023 05:00:29 GMT )
Sep 20, 2023 12:00 Asia/Jakarta

Menyusul pertukaran tahanan yang sukses antara Iran dan Amerika Serikat pada hari Senin (18/9/2023), lima warga Iran yang yang dituntut secara ilegal oleh sistem peradilan Amerika karena aktivitas bisnis normal dibebaskan, dan sekitar enam miliar dolar aset Iran yang dibekukan secara ilegal oleh Korsel telah ditransfer ke Qatar.

Selain itu, dalam kerangka perjanjian antara Iran dan Amerika Serikat, yang merupakan hasil perundingan tidak langsung, 5 orang berkewarganegaraan ganda Iran-Amerika yang dipenjara di Iran karena alasan spionase dan keamanan dibebaskan dan dipindahkan ke Qatar. Setelah penerapan pertukaran ini, para pejabat senior Amerika mengambil sikap anti-Iran dan melontarkan tuduhan palsu terhadap Iran. Termasuk Joe Biden, sembari mengonfirmasi pembebasan tahanan Amerika di Iran, presiden Amerika ini juga mengumumkan sanksi terhadap mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Kementerian Intelijen Republik Islam. Pada saat yang sama, ia meminta warga Amerika untuk menahan diri melakukan perjalanan ke Iran.

Presiden AS Joe Biden

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, sambil menekankan perlunya warga Amerika untuk tidak melakukan perjalanan ke Iran, mengulangi tuduhan sebelumnya tentang apa yang disebut penyanderaan warga negara Amerika oleh Republik Islam Iran sejalan dengan tujuan politik dan ekonomi. Hal yang penting adalah bahwa meskipun terdapat suasana dan kontroversi yang diciptakan oleh pemerintah Amerika dan peringatan keras untuk tidak melakukan perjalanan ke Iran, kenyataannya adalah mengingat kehidupan ratusan ribu warga Iran di Amerika, sejumlah besar dari mereka mengunjungi tanah air mereka dan mengunjungi sanak saudaranya setiap tahun. Mereka melakukan perjalanan ke Iran dan kembali ke Amerika tanpa hambatan atau batasan apa pun. Hal ini tidak ada hubungannya dengan klaim anti-Iran dari pejabat pemerintahan Biden. Selain itu, banyak orang Amerika yang melakukan perjalanan ke Iran tanpa masalah karena daya tarik budaya, sejarah dan alamnya, dan terutama keramahan dan sikap hangat warga Iran.

Isu kedua yang diangkat para pejabat Amerika dalam kerangka perjanjian tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat, tentunya sebagian besar bertujuan untuk menanggapi kritik internal, terutama dari Partai Republik, adalah bagaimana membelanjakan aset yang dikeluarkan Iran dari Korea Selatan, yang kini ditransfer ke bank Qatar. Para pejabat Amerika terus-menerus berbicara tentang pengendalian dan pemantauan sumber-sumber keuangan ini dan kemungkinan memblokirnya lagi. John Kirby, koordinator strategis Dewan Keamanan Nasional Amerika, mengklaim bahwa jika Iran menggunakan aset yang dilepaskan untuk tujuan non-kemanusiaan, Amerika Serikat dapat mencegah transfer uang ke pemerintah Iran.

Sepertinya sikap seperti ini lebih banyak untuk konsumsi dalam negeri, dan keluar dari mulut pejabat pemerintah Biden demi menjawab kritik terkait kesepakatan tak langsung antara Iran dan Amerika Serikat. Sementara itu, petinggi Iran jelas-jelas menolak klaim ini, dan menekankan bahwa pemerintah Iran akan membelanjakan aset ini sesuai dengan kemaslahatan. Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi mengatakan, pemerintah akan memutuskan bagaimana membelanjakan enam miliar dolar aset yang sebelumnya diblokir dan rencananya dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan dengan Amerika, dan uang ini akan dibelanjakan "di mana pun Iran membutuhkan".

Poin terakhir adalah, meskipun ada perjanjian baru-baru ini dengan Iran, pemerintahan Biden terus menabuh genderang permusuhan terhadap Iran dan mengulangi sikap permusuhannya terhadap Tehran dan penekanannya untuk menghadapi Iran. John Kirby, koordinator strategis Dewan Keamanan Nasional AS, mengatakan, perjanjian pertukaran tahanan dengan Iran tidak berarti perubahan kebijakan Washington terhadap Tehran, dan pendekatan konfrontasi dengan Republik Islam di kawasan dan dunia terus berlanjut.

Sikap Tehran yang terus mempertahankan posisinya dalam kesepakatan tak langsung dengan Amerika di bidang pembebasan tahanan serta asetnya yang diblokir sama halnya dengan kemenangan lain terhadap Washington. Khususnya Tehran dengan tegas menyatakan bahwa perealisasian tuntutan Washington terkait pembebasan tahanan berkewaganegaraan ganda dengan syarat transfer penuh aset Iran. Dengan demikian Iran telah menunjukkan ketidakpercayaan penuhnya terhadap AS mengingat pelanggaran janji berulang oleh Washington. (MF)