Amerika Semakin Mengintensifkan Dukungan terhadap Zionis Israel
Sementara pemboman terhadap warga Palestina oleh Zionis Israel terus berlanjut, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa negara ini akan memberikan lebih banyak senjata kepada Zionis.
Lima hari setelah operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan otoritas rezim Zionis dan Amerika Serikat, Israel meningkatkan volume serangannya terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, sehingga ratusan perempuan, anak-anak, dan remaja Palestina gugur syahid dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, pemerintah AS dan sekutu Barat dari Israel telah mendukung rezim ini lebih dari sebelumnya.
Dalam situasi yang seperti ini, pesawat pertama yang membawa peralatan militer Amerika telah dikirim ke Pangkalan Udara Nevatim di selatan Palestina Pendudukan, dan Washington mengumumkan akan mengirim kapal induk Gerald Ford ke pantai Palestina Pendudukan.
Sebuah tindakan yang ditafsirkan oleh para analis sebagai langkah untuk menunjukkan dukungan militer kepada Israel.
Sebenarnya, selama beberapa dekade, Amerika telah berada di sisi rezim Zionis dan menjadi pelindung rezim ini, dan kejahatan Israel dilakukan dengan dukungan militer dan politik serta alokasi bantuan keuangan Amerika.
Dalam konteks ini, surat kabar Rai Al-Youm menulis, Amerika mendukung rezim penjajah Zionis dengan ratusan miliar dolar dan membekalinya dengan rudal, drone, tank, dan pesawat terbaru yang dimilikinya, seperti F-35 Stealth, dan kini juga telah mengirimkan kapal induk terbesarnya untuk mendukung rezim rasis ini.
Menurut surat kabar ini, Sejatinya, Amerika adalah mitra terbesar kejahatan Israel terhadap Palestina.
Tentu saja, dukungan Amerika terhadap kejahatan Israel telah menyebabkan beberapa politisi Amerika mengkritik pemimpin pemerintahan Amerika.
Sementara pemboman terhadap warga Palestina oleh Zionis Israel terus berlanjut, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa negara ini akan memberikan lebih banyak senjata kepada Zionis.
Perwakilan Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika, Rashida Tlaib, mengkritik keputusan DPR yang mendukung rezim Zionis dan menyerukan pencabutan blokade Jalur Gaza dan penghentian pendudukan rezim Zionis.
Menurutnya, Aturan rasis ini menciptakan kondisi yang sangat keras dan tidak manusiawi yang dapat memicu perlawanan.
Sekalipun demikian, para pejabat Amerika bersikeras pada posisi mereka, karena Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, merujuk pada komitmen Biden untuk menjaga keamanan rezim Zionis, mengatakan, Kami akan memastikan bahwa Israel mendapatkan alat yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri.
Menlu AS Blinken akan segera melakukan perjalanan ke Wilayah Pendudukan.
Semua tindakan ini terjadi padahal pengalaman menunjukkan bahwa intervensi Amerika telah gagal di banyak belahan dunia, terutama di kawasan Asia Barat.
Amerika dan sekutunya gagal di Irak, Afghanistan, dan Suriah, dan dukungan serta intervensi negara ini bersama Israel pada akhirnya juga akan gagal.
Sekaitan dengan hal ini, pakar politik Abdel Bari Atwan mengatakan, Intervensi Amerika Serikat yang arogan dan agresif serta ancaman Israel untuk mencekik Jalur Gaza dengan mengintensifkan blokade yang ada, tidak akan mampu menghancurkan perlawanan, tetapi justru dapat mengarah pada perang regional, di mana banyak kekuatan akan campur tangan, dan tidak akan ada lagi yang tersisa dari Israel.(sl)