Jan 01, 2024 14:35 Asia/Jakarta
  • Friksi Biden dan Netanyahu Meningkat

Friksi antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan Perdana Menteri Rezim Zionis, Benjamin Netanyahu semakin meningkat dari sebelumnya. ​

Surat kabar New York Times mengutip pejabat Amerika dan Israel hari Minggu (31/12/2023) melaporkan bahwa pembicaraan baru-baru ini antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lebih tegang dan bernada lebih tajam yang menunjukkan peningkatan friksi antara keduanya.

Menurut laporan ini, perbedaan pendapat antara Presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri rezim Zionis berkaitan dengan kondisi masalah pasca perang Gaza.

Sebelumnya, Osama Hamdan, salah satu pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengatakan bahwa isu-isu seperti kondisi setelah perang Gaza tidak lebih dari ilusi, dan rakyat Gaza bersama kelompok perlawanan Islam kekuatan akan tetap stabil dan tegar sampai kemenangan akhir.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina melancarkan operasi Badai Al-Aqsa dari Jalur Gaza melawan posisi rezim Zionis.

Rezim Zionis berupaya menebus kekalahannya dalam menghadapi serangan pasukan perlawanan dengan melancarkan serangan militer ke Jalur Gaza yang menargetkan warga sipil.

Akhirnya, setelah 45 hari pertempuran dan konflik, pada tanggal 24 November 2023 dicapai gencatan senjata selama empat hari atau jeda pertukaran tahanan.

Jeda perang ini berlanjut selama tujuh hari dan pada 1 Desember 2023, tapi kemudian rezim Zionis kembali melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza.

Media rezim Zionis pada Minggu malam melaporkan bahwa tentara Israel telah memutuskan untuk menarik lima unit pasukannya dari Gaza.

Penarikan sebagian tentara Israel dari Jalur Gaza dilakukan berdasarkan penilaian terhadap kondisi dan perkembangan pertempuran, dan diperkirakan pasukan lain akan meninggalkan Gaza pada pekan depan.

Sumber lokal juga melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel mundur secara signifikan di poros barat laut kota Gaza, seperti daerah Al-Nasr, Al-Maqousi, Al-Rentisi dan utara kamp Shati.

Sebelumnya, Brigade Golani ke-13 telah meninggalkan Gaza karena mengalami kerugian besar dan tewasnya beberapa komandan lapangan dalam pertempuran di Jalur Gaza.(PH)

Tags