Serangan terhadap Pangkalan Militer AS di Asia Barat Meningkat​
(last modified Sat, 06 Jan 2024 05:31:03 GMT )
Jan 06, 2024 12:31 Asia/Jakarta
  • Serangan terhadap Pangkalan Militer AS di Asia Barat Meningkat​

Seorang pejabat Amerika Serikat mengakui bahwa selama 81 hari terakhir, pangkalan militer Amerika serikat di Asia Barat telah diserang sebanyak 115 kali. ​

The Washington Post dalam laporannya menyinggung serangan drone Amerika dan pembunuhan Mushtaq Talib al-Saeidi yang dikenal sebagai Al-Hajj Abu Taqvi, komandan Brigade ke-12 Al-Hashd al-Shaabi dan wakil operasional Gerakan Al-Nujaba di Bagdad. dan menyebut pembunuhan teresbeut telah meningkatkan risiko ketegangan di kawasan.

Menurut Washington Post, dukungan AS terhadap Israel dalam perang dengan Gaza, seiring dengan meningkatnya korban sipil Palestina, telah memberikan insentif baru bagi kelompok lokal di Irak dan Suriah untuk mencoba menggulingkan pasukan koalisi pimpinan AS.

Seorang pejabat Amerika, tanpa menyebut namanya, mengumumkan 115 serangan terhadap posisi pangkalan militer negaranya di Asia Barat sejak 17 Oktober (81 hari), dan mengatakan bahwa sebagian besar serangan dilakukan menggunakan drone atau rudal atau keduanya.

Menurut para pejabat Amerika, 2.500 tentara negara ini hadir di Irak dengan dalih sebagai penasihat dan pelatihan, serta sekitar 900 tentara ditempatkan di berbagai wilayah di Suriah.

Menurut laporan ini, pasukan perlawanan Irak sejauh ini telah menyerang pangkalan Amerika di Ain al-Asad, dekat Bandara Erbil, Al- Harir Irak dan Kharab Al-Jir, Al-Shadadi, Al-Tanf, Al-Rimilan, Al-Malkiyya, di dekat ladang minyak Canoco dan desa Al-Omar di Suriah dengan rudal dan drone bunuh diri berulangkali.

Tujuan dari operasi kelompok perlawanan terhadap posisi militer Amerika tuk memberikan tekanan pada Gedung Putih agar menghentikan dukungan terus-menerus terhadap rezim Zionis dalam perang dengan p[asukan perlawanan Palestina di Gaza.​(PH)