Apr 10, 2024 20:38 Asia/Jakarta
  • John Mearsheimer
    John Mearsheimer

John Mearsheimer, analis dan dosen terkenal Amerika dalam sebuah wawancara menyebut serangan Israel ke bagian konsulat Iran di Damaskus pada 1 April lalu sebagai pukulan besar terhadap hukum internasional.

Dalam wawancaranya dengan Glenn Greenwald, pendiri webset The Intercept, ia  mengatakan;

 

“Israel pada dasarnya berada di luar kendali. Jika Anda melihat apa yang terjadi dengan serangan terhadap konvoi kemanusiaan di Gaza, Anda melihat tidak ada batasan terhadap apa yang dapat dilakukan Israel, mereka bebas melakukan apa pun yang mereka inginkan.”

 

Dia menambahkan:

 

“Kita berbicara tentang pemboman konsulat Iran di Damaskus. Saya pikir ini merupakan pukulan besar terhadap tatanan internasional berbasis aturan yang sangat dikagumi Amerika Serikat. Israel bertindak seperti pemberontak dan Amerika Serikat membela mereka dalam setiap peristiwa."

 

John Mearsheimer lebih lanjut dalam statemennya mengkritik dukungan Amerika Serikat terhadap perilaku Israel ini. Ia mengatakan;

 

"Ini tidak baik bagi Amerika Serikat, pastinya hal ini juga tidak bagi seluruh kebijakan internasional."

 

Profesor universitas ini lebih jauh menghubungkan motif Israel menyerang gedung konsulat Iran dengan kekalahan rezim dalam perang Gaza. Dia berkata:

 

"Saya tidak tahu apa tujuan mereka, sulit memahami motivasi mereka, bisa dikatakan mereka putus asa; Mereka menderita. Hal-hal tidak berjalan baik di Gaza, hal-hal tidak berjalan baik dengan Hizbullah. Ada kabar buruk mengenai Israel."

 

Mearsheimer menambahkan:

 

“Dapat dikatakan bahwa mereka meningkatkan ketegangan karena mereka ingin mencoba keluar dari rawa. Mungkin juga mereka ingin menyeret Amerika Serikat ke dalam perang dengan Iran, yang merupakan salah satu tujuan jangka panjang pemerintah Israel. Hal ini tentu tidak baik bagi Amerika Serikat.”

 

Menurut laporan Tasnim News, jet tempur Israel hari Senin (1/4/2024) menyerang gedung konsulat Iran di Damaskus. Dalam serangan tersebut, tujuh penasihat militer Iran serta sejumlah warga Suriah gugur syahid.

 

Banyak negara yang mengecam serangan ini, tapi Amerika Serikat beberapa hari setelah serangan ini bersama sekutu baratnya menghalangi pengesahan statemen di Dewan Keamanan PBB yang mengecam serangan ini.

 

Israel sejak bulan Oktober 2023 sampai saat ini telah menggugurkan lebih dari 33 ribu warga Palestina dan menghancurkan rumah mereka di Jalur Gaza.

 

Rencana pembentukan rezim Zionis Israel dimulai sejak tahun 1917 dengan rancangan yang ajukan kolonialis Inggris, dan dilakukan dengan imigrasi Yahudi dari berbagai negara dunia ke bumi Palestina, serta terwujud pada tahun 1948. Sejak saat itu, rencana pembantaian massal warga Paelstina dan merampas seluruh tanah Palestina mulai dilancarkan.

 

Republik Islam Iran termasuk pendukung serius pembubaran rezim penjajah Israel dan pemulangan Yahudi ke wilayah asli mereka. (MF)

 

 

Tags