Jun 15, 2024 14:43 Asia/Jakarta
  • Mengapa Pemimpin Iran Sebut Mahasiswa AS Berdiri di Sisi Sejarah yang Benar?

Berdiri di sisi sejarah yang benar merupakan selalu menjadi salah satu perhatian terbesar umat manusia di sepanjang sejarah.

Tehran, Parstoday.ir - Surat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, untuk para mahasiswa Amerika Serikat, telah meniupkan harapan di hati para mahasiswa pro-Palestina, dan anti-Israel, di negara itu.
 
Palestina, yang darah anak-anak dan perempuannya menetes di setiap kata, dan dedaunan pohon zaitunnya, adalah cerminan ketertindasan yang disaksikan seluruh umat manusia.
 
Masyarakat dunia dari berbagai lapisan, warna kulit, suku bangsa, dan bahasa, perhatiannya tersedot ke Palestina, dan mereka menanti diakhirinya kejahatan luas tidak berperikemanusiaan, dan pembantaian anak-anak Palestina oleh Israel ini.
 
Mereka ingin menyaksikan kapan kemanusiaan akan bangkit menghadapi penindasan terang-terangan Rezim Zionis, dan para pendukung zalimnya, dan berteriak, "Hentikan pembunuhan anak-anak!".
 
Akan tetapi Israel, sama sekali tidak mengenal kata kemanusiaan, dan seolah-olah penumpahan darah anak-anak tak berdosa Gaza, dianggap sebagai rekreasi dan hiburan bagi mereka.
 
Sekalipun seluruh penderitaan, dan keterasingan ini tidak mampu mengusik nurani para penguasa Barat dan Eropa, tapi realitasnya telah membangkitkan nurani sebagian besar masyarakat dunia, baik itu orang lanjut usia maupun pemuda, perempuan atau laki-laki.
 
Kemanusiaan telah bangkit di dalam wujud mereka, dan menyeret mereka ke jalanan untuk berteriak, "Bebaskan Palestina", "Hentikan Pembunuhan Anak-Anak", dan "Mampus Israel."
 
Di tengah gemuruh bangkitnya kemanusiaan masyarakat global, para mahasiswa dari kampus-kampus ternama AS, yang merupakan kalangan elite dari seluruh dunia, dan merupakan tempat pengembangan sebagian ilmu, terusik dan tidak bisa diam menyaksikan kejahatan Israel.
 
Mereka menggelar aksi-aksi protes di kampus-kampus terkemuka Amerika Serikat, dan fenomena ini menjadi momentum bersejarah dalam membela kaum tertindas Palestina, di negara itu.
 
Demonstrasi luas mendukung Palestina, pertama kali dilakukan di Universitas Columbia. Di sana para mahasiswa, dan sebagian staf pengajar universitas mendirikan tenda-tenda protes di kampus mereka, menuntut divestasi atas perusahaan-perusahaan pro-Israel.
 
Demonstrasi-demonstrasi ini dibubarkan oleh polisi AS dengan cara kekerasan, dan sebagian mahasiswa serta staf pengajar universitas yang berdemonstrasi ditangkap.
 
Akan tetapi gelombang demonstrasi justru semakin luas, dan menyebar ke lebih dari 50 kampus lain di seluruh penjuru AS, bahkan menyebar ke beberapa negara Barat lain.
 
Pada saat yang sama, surat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, atau Rahbar, Ayatullah Khamenei untuk mahasiswa AS, telah meniupkan harapan di hati para mahasiswa pro-Palestina di AS. Terutama ketika beliau mengatakan,
 
Para mahasiswa yang mulia di AS, ini adalah pesan empati dan solidaritas kami kepada Anda. Sekarang Anda berdiri di sisi sejarah yang benar, sejarah yang sedang bergulir ini.
 
Berdiri di sisi sejarah yang benar merupakan perhatian terpenting umat manusia di sepanjang sejarah. Memang sangat tidak mudah untuk memilih jalan yang benar ketika di hadapkan pada dua pilihan yang sulit.
 
Akan tetapi salah satu instrumen penting yang membantu kita menentukan mana jalan yang benar, dan mana yang salah dalam situasi seperti sekarang ini, adalah dimilikinya nurani yang sadar.
 
Para mahasiswa AS itu dibesarkan dalam lingkungan pemikiran demokrasi liberal Barat, dan terus menerus diperdengarkan slogan-slogan semacam kebebasan, kesetaraan dan keadilan, tapi pada yang sama mereka menyaksikan pelanggaran slogan-slogan ini oleh pemerintah negara mereka sendiri.
 
Akhirnya mereka menyadari bahwa slogan-slogan kemanusiaan tidak lebih dari sekadar penipuan, dan kepura-puraan. Pengiriman senjata, dan bom-bom pemusnah massal oleh pemerintah AS dan Inggris, ke Israel, telah menyingkap tirai gelap politik materialistis Barat.
 
Tindakan pemerintah AS dan Inggris, itu telah menjatuhkan kredibilitas nilai-nilai hak asasi manusia dan kebebasan yang selalu diteriakkan Barat, dan membuktikan bahwa demokrasi liberal di Barat, hanyalah alat untuk menguasai, dan mendominasi pihak lain.
 
Dalam suratnya untuk para mahasiswa AS, Ayatullah Khamenei menunjukkan bahwa Barat, dengan seluruh instrumen media, finansial, dan bahkan tekanan serta pemaksaan, tidak mampu menutupi kenyataan, dan kebangkitan gerakan mahasiswa di Barat, terus meluas.
 
Poin penting lain dari statemen Ayatullah Khamenei bahwa "Anda berdiri di sisi sejarah yang benar", adalah beliau menegaskan kepada para pemuda Barat, bahkan masyarakat dunia, ketika kemanusiaan bangkit, dan lebih mendahulukan untuk membela kaum tertindas dari kepentingan pribadi, maka saat itu Anda berdiri di sisi sejarah yang benar, dan dapat dipastikan akan mendapatkan bantuan Tuhan.
 
Surat Pemimpin Revolusi Islam Iran, kepada para mahasiswa pendukung Palestina, di AS, kenyataannya telah memberikan kabar gembira tentang masa depan cerah bagi mereka. Masa depan ini adalah perubahan sejarah, dan runtuhnya kebijakan-kebijakan palsu Barat, dan dimulainya fase baru kehidupan politik, dan kemanusiaan. (HS)