Buku “Referendum Palestina” yang Memuat Pemikiran Ayatullah Khamenei Dipamerkan di Baghgdad
https://parstoday.ir/id/news/world-i177036-buku_referendum_palestina_yang_memuat_pemikiran_ayatullah_khamenei_dipamerkan_di_baghgdad
Pars Today – Pameran buku “Referendum Palestina” yang memuat pandangan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, terkait prakarsa Iran, untuk menyelesaikan masalah Palestina, dipamerkan di pameran buku internasional Baghdad, Irak.
(last modified 2025-09-16T14:13:55+00:00 )
Sep 16, 2025 21:02 Asia/Jakarta
  • pameran buku Referendum Palestina di Baghdad, Irak
    pameran buku Referendum Palestina di Baghdad, Irak

Pars Today – Pameran buku “Referendum Palestina” yang memuat pandangan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, terkait prakarsa Iran, untuk menyelesaikan masalah Palestina, dipamerkan di pameran buku internasional Baghdad, Irak.

Pada pameran buku “Referendum Palestina”, Ketua Panitia Pameran Buku Internasional Baghdad, Dr. Abdul Wahab Al Radhi, mengatakan, “Merupakan kehormatan bagi kami bahwa dalam kerangka konferensi ‘Palestina di Nurani Kemanusiaan’ ini, juga digelar pameran karya terkait dengan tokoh keilmuan, pengetahuan, dan manusia besar seperti Ayatullah Khamenei.”
 
Ia menambahkan, “Baik bagi saya secara pribadi maupun bagi kami sebagai komite penyelenggara pameran buku internasional Baghdad, ini merupakan sebuah kebanggaan bahwa peristiwa semacam ini diselenggarakan bersamaan dengan pameran.”
 
pameran buku Referendum Palestina di Baghdad, Irak

 

Mohammed Al Hafi, Pejabat urusan hubungan Arab dan Islami, Kantor Hamas, di Irak, mengatakan, “Saya ingin mengutip sikap Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran, tahun 1978 sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran, dalam wawancara dengan seorang wartawan asing, beliau menuturkan, ‘Kami akan membela kaum tertindas di mana pun berada, rakyat Palestina dalam menghadapi Israel, tertindas, maka dari itu kami membela mereka’.”
 
Al Hafi melanjutkan, “Buku ‘Referendum Palestina’ menunjukkan bahwa pemikiran Imam Khamenei, juga sejalan dengan pemikiran Imam Khomeini yang mendukung kaum tertindas dunia.”
 
pameran buku Referendum Palestina di Baghdad, Irak

 

Sayid Jassem Al Jazairi, dosen Universitas Internasional Al Mustafa, mengatakan, “Masalah Palestina selalu menjadi perhatian utama Dunia Islam. Saat ini masalah Palestina tetap menjadi poros penting Revolusi Islam Iran di bawah pimpinan Imam Khamenei. Jika kita menyimak sejarah, kita akan menyadari bahwa selama beberapa tahun ini Republik Islam Iran, dikarenakan mendukung Palestina, harus berhadapan dengan berbagai jenis tekanan, tapi tidak pernah berhenti mendukung Palestina.”
 
Sementara itu Dr. Malik Mansi Al Hussaini, Asisten Profesor di Universitas Al Mustansiriyah, Baghdad, terkait buku “Referendum Palestina” dan pandangan Ayatullah Khamenei mengatakan, “Apa yang ada di buku ini atau dalam pandangan beliau, sama sekali bukan berarti mengembalikan hak lewat penyerahan sebagian dari tanah, tapi bertumpu pada proses yang sehat dan demokratik, artinya penyelenggaraan referendum rakyat dengan jaminan PBB, dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat Palestina baik Yahudi, Kristen, Arab atau yang lainnya. Prakarsa ini adalah solusi konstitusional dan solid untuk menghentikan agresi Rezim Zionis terhadap sebuah bangsa yang sangat menderita akibat pelanggaran hukum internasional."
 
Di akhir, Mohammad Akhgari, Deputi Internasional Yayasan Revolusi Islam, dan Wakil Kantor Ayatullah Khamenei, mengatakan, "Masalah Palestina, tidak pernah hanya sekadar sebuah pasal dalam kebijakan luar negeri kami, tapi landasan asasi dan keyakinan kuat yang dibangun oleh Revolusi Islam kami sejak hari-hari pertama kelahirannya. Para pemimpin Revolusi Islam, memainkan peran kunci dan mendasar dalam memperkukuh proyek dukungan atas bangsa tertindas Palestina. Perkataan dan sikap mereka memberikan dampak determinan di jalan mencapai cita-cita ini."
 
Dr. Mohammad Akhgari, Deputi Internasional Yayasan Revolusi Islam

 

Terkait buku “Referendum Palestina” ia menuturkan, “Buku ini disusun dalam dua poros utama, poros perlawanan dan poros referendum publik. Di poros pertama, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, menegaskan realitas terang ini bahwa satu-satunya solusi masalah Palestina, adalah perlawanan di hadapan penindasan Rezim Zionis, dan penjajahan, dan beliau menolak seluruh jalan normalisasi dan perundingan yang dibangun berlandaskan penerimaan penindasan. Pasalnya, pengalaman membuktikan bahwa jalan-jalan ini tidak lebih dari sekadar fatamorgana, dan tidak membuahkan hasil apa pun."
 
Dr. Akhgari melanjutkan, “Di poros kedua Imam Khamenei menyampaikan pandangan peradaban dan kemanusiaannya, dan mengusulkan solusi demokratis, dan itu adalah penyelenggaraan referendum rakyat yang diikuti para penduduk asli tanah ini, dari seluruh agama, dan kaum. Pengalaman referendum di Afrika Selatan, yang berujung dengan tumbangnya pemerintahan Apartheid, dan perlawanan rakyat negara itu yang menghasilkan kemenangan bersejarah, menjadi bukti nyata bahwa solusi ini mungkin dilakukan."
 
“Kami yakin kerja sama perlawanan bangsa Palestina dengan dukungan orang-orang merdeka dunia, akan memberikan buah idealnya berkat kehendak Tuhan. Maka dari itu kami berharap perluasan pemikiran perlawanan, dan dukungan proyek ‘Referendum Palestina’ oleh para ulama, intelektual, politisi, dan cendekiawan Muslim, akan mempercepat kemunculannya,” papar Akhgari.
 
pameran buku Referendum Palestina di Baghdad, Irak

 

Di akhir acara, para pembicara bersama ayah Syahid Ahmad Al Mahna dan Asmahan Jumma, dua korban luka Gaza, menyaksikan pameran buku “Referendum Palestina”. (HS)