Penjahat Kuba-AS: Marco Rubio, Anak Buah Trump yang Tidak Populer
https://parstoday.ir/id/news/world-i177096-penjahat_kuba_as_marco_rubio_anak_buah_trump_yang_tidak_populer
Pars Today - Marco Rubio, mantan senator Florida dan salah satu tokoh paling kontroversial dalam politik Amerika, dikenal karena sikapnya yang keras dan agresif di kancah global.
(last modified 2025-09-18T07:01:22+00:00 )
Sep 18, 2025 12:17 Asia/Jakarta
  • Marco Rubio
    Marco Rubio

Pars Today - Marco Rubio, mantan senator Florida dan salah satu tokoh paling kontroversial dalam politik Amerika, dikenal karena sikapnya yang keras dan agresif di kancah global.

Dengan dukungannya yang ekstrem terhadap rezim Zionis Israel dan upayanya yang terus-menerus untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada negara-negara merdeka, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dikenal sebagai salah satu pendukung paling gigih kebijakan agresif di kancah internasional.

Dalam artikel dari Pars Today ini, kita akan membahas kehidupan, riwayat pekerjaan, dan pandangannya tentang kebijakan luar negeri.

Marco Rubio lahir pada tahun 1971 di Miami, Florida, dari orang tua keturunan Kuba. Keluarganya bermigrasi ke Amerika Serikat dari Kuba pada tahun 1956, tetapi yang sedikit orang ketahui tentang Rubio adalah bahwa pada tahun 1962, otoritas Amerika memutuskan untuk mendeportasi kakek dari pihak ibu, Pedro Victor Garcia. Namun, ia tetap tinggal di Amerika Serikat dan tidak pernah terlihat.

Marco Rubio kecil

Semasa muda, Rubio kuliah di Universitas Florida, dan meskipun mengambil jurusan hukum, sepak bola dan impiannya untuk bergabung dengan National Football League (NFL) sempat menyita perhatiannya. Ia sempat mendapatkan beasiswa footbal di Tarcoo College di Missouri, tetapi perjalanannya terhenti dan akhirnya cedera. Alih-alih melanjutkan kariernya, Rubio justru terjun ke dunia politik, memulai kariernya sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Negara Bagian Florida. Rubio menikah dengan Jeanette Dousdebes pada tahun 1998, dan mereka dikaruniai empat orang anak.

Marco Rubio masih muda

Dari tahun 2006 hingga 2008, Rubio menjabat sebagai Ketua DPR Florida dan kemudian mencalonkan diri sebagai Senat AS. Selama kampanye pencalonan presiden dari Partai Republik pada tahun 2016, ia menampilkan dirinya sebagai seorang konservatif, yang mengadvokasi kebijakan luar negeri yang kuat, ekonomi pasar bebas, dan posisi tradisional dalam isu-isu sosial.

Namun, Rubio selalu berada di antara mereka yang menerapkan kebijakan garis keras dan berbahaya. Ia tidak hanya mendukung sanksi berat terhadap Iran, tetapi juga secara konsisten berupaya meningkatkan tekanan ekonomi dan politik terhadap Republik Islam Iran. Baginya, sanksi bukan sekadar alat strategis, melainkan cara untuk mendestabilisasi pemerintahan yang menentang Amerika Serikat.

Donald Trump dan Marco Rubio

Sepanjang kariernya, Rubio tak pernah takut mencari musuh. Sebagai kritikus setia Iran, Tiongkok, dan Rusia, ia menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "gangster" dan "penjahat yang memerintah negara" dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik tahun 2016. Rubio tak pernah mundur dari perang apa pun, baik perang ekonomi dengan Iran, perang politik dan ekonomi dengan Tiongkok, maupun perang budaya dengan negara mana pun yang berkonflik langsung dengan Amerika Serikat.

Rubio juga merupakan pendukung setia Israel, dan menyatakan dalam pidato-pidatonya bahwa Amerika Serikat harus melakukan apa pun untuk memastikan Israel tetap menjadi sekutu Amerika yang andal dan tak tertandingi di dunia. Meskipun dukungan ini mungkin menarik bagi sebagian orang, bagi banyak orang, hal itu merupakan kebijakan yang menghasut dan berbahaya.

Marco Rubio dan Benjamin Netanyahu

Rubio, yang rutin berkomentar di media sosial, telah menampilkan dirinya sebagai tokoh penting dalam politik garis keras Amerika. Ia memiliki banyak pengikut di kalangan anak muda, tetapi kenyataannya ia lebih menjadi politisi yang menghasut dan tak pernah mencari kompromi. Sanksi, perang ekonomi, dan tekanan terhadap negara-negara yang menentang Amerika Serikat, semuanya merupakan bagian dari agenda Rubio. Agenda yang tak pernah mengupayakan perdamaian dan rekonsiliasi.(sl)