2016, Tahun Paling Mematikan buat Imigran

Badan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR), menetapkan 2016 sebagai tahun yang paling mematikan bagi pengungsi.

Kantor berita IRNA melaporkan, Komisaris Tinggi UNHCR, William Spindler pada Jumat (2/9/2016) mengatakan bahwa satu dari setiap 42 pengungsi yang menuju benua Eropa tewas di Laut Mediterania dan angka itu menjadikan 2016 sebagai tahun yang paling mematikan bagi pengungsi.

Menurut UNHCR, jumlah pengungsi yang tiba di Yunani telah menurun drastis, dari lebih dari 67.000 pada Januari 2016 menjadi 3.437 orang pada Agustus 2016, menyusul penutupan rute Balkan dan pelaksanaan kesepakatan Uni Eropa-Turki untuk membendung arus pengungsi.

Namun, jumlah kedatangan di Italia meningkat tajam karena para pengungsi memanfaatkan rute Afrika Utara dengan menggunakan perahu untuk mencapai pantai Italia.

Spindler menuturkan bahwa bahaya kematian pengungsi yang menggunakan pantai Libya untuk menuju Italia, 10 kali lipat lebih besar dari mereka yang menempuh perjalanan lewat Balkan.

Angka total selama delapan bulan pertama tahun 2016, sekitar 281.740 orang telah menyeberang ke Eropa. UNHCR memperkirakan bahwa total 4.176 pengungsi tewas atau hilang di Laut Mediterania atau rata-rata 11 pria, wanita dan anak-anak meninggal dunia setiap hari selama 12 bulan terakhir. (RM)