AS Minta Bahrain Bebaskan Nabeel Rajab
Amerika Serikat menyuarakan keprihatinan tentang penahanan aktivis demokrasi Bahrain Nabeel Rajab dan meminta pemerintah Manama untuk segera membebaskannya.
Seperti dilansir Reuters, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner pada Selasa (6/9/2016) mengatakan, Washington "sangat prihatin" atas penahanan Rajab dan tuduhan-tuduhan baru terhadapnya.
"Kami menyerukan kepada pemerintah Bahrain untuk segera membebaskannya. Kami prihatin dengan situasi hak asasi manusia di Bahrain," tegas Toner.
Seruan ini dikeluarkan dua hari setelah koran The New York Times menerbitkan sebuah surat dari Nabeel Rajab yang mengatakan bahwa ia sedang menghadapi penuntutan karena mengekspos pelanggaran HAM di Bahrain dan mengkritik perang di Yaman.
Jaksa Bahrain mengajukan tuntutan baru terhadap "seorang pria tak dikenal" karena telah mengirim tulisan ke media asing yang bisa mencoreng wibawa rezim Manama.
Rakyat Bahrain memulai protes besar-besaran terhadap rezim Al Khalifa pada tahun 2011. Protes damai mereka ditumpas oleh rezim dengan mendatangkan pasukan militer dari Arab Saudi.
Bahrain sampai sekarang masih menjadi tuan rumah Armada Kelima AS. (RM)