Sistem Pertahanan Udara Regional Terpadu
(last modified Sat, 09 Apr 2016 07:12:57 GMT )
Apr 09, 2016 14:12 Asia/Jakarta
  • Sistem Pertahanan Udara Regional Terpadu

Rusia akan membangun sistem pertahanan udara regional terpadu di Tajikistan dan Kirgistan.

Wakil Komandan Angkatan Udara Rusia, Letnan Jenderal Pavel Kirichenko mengatakan bahwa perjanjian untuk membangun sistem pertahanan udara regional terpadu dengan Tajikistan dan Kirgistan telah ditandatangani dan sekarang dalam tahap koordinasi.

Sebelum ini, Rusia telah menandatangani perjanjian serupa dengan Armenia untuk menciptakan sistem pertahanan udara regional kolektif di Kaukasus pada 23 Desember 2015.

Para pemimpin Negara-negara Merdeka Persemakmuran (CIS) dalam pertemuan di kota Almaty, Kazakhstan pada 10 Februari 1995 mencapai kesepakatan tentang pembangunan sistem pertahanan udara regional dan mereka mengatakan bahwa negara-negara lain di kawasan juga bisa bergabung sesuai dengan perkembangan situasi.

Pada dasarnya, tujuan utama dari pengembangan jaringan tersebut adalah untuk menjamin perlindungan zona udara negara anggota dan peringatan dini dari serangan rudal serta koordinasi upaya bersama untuk menetralisir ancaman udara potensial.

Para pejabat Moskow juga menyampaikan kekhawatiran atas potensi penyusupan kelompok-kelompok teroris dari Afghanistan ke Tajikistan dan Kirgistan.

Deputi Menteri Pertahanan Rusia, Anatoly Antonov pada Januari 2016 berbicara tentang situasi keamanan di Afghanistan dan pentingnya mencegah penyebaran kekacauan di negara itu ke negara-negara di Asia Tengah. Ia juga menekankan pengiriman pasukan dan perlengkapan militer ke Tajikistan.

Selama pertemuannya dengan para pejabat Dushanbe, Antonov memaparkan program pengiriman pasukan dan peralatan tempur ke Tajikistan serta menekankan perang melawan terorisme dan ekstremisme.

Kerjasama itu tentu saja akan memperkuat kemampuan pertahanan tentara nasional Tajikistan. Kedua negara juga telah menggelar latihan bersama kontra-terorisme pada pertengahan Maret 2016 dengan melibatkan lebih dari 50 ribu tentara di wilayah Khatlon, Tajikistan. Selama latihan, mereka didaratkan di daerah-daerah yang sulit diakses dan melakukan latihan dalam kondisi ekstrim di wilayah pengunungan.

Sekarang pembangunan sistem pertahanan udara regional terpadu di Tajikistan dan Kirgistan, juga tidak terlepas dari perkembangan situasi politik dan keamanan di kawasan.

Letjend Kirichenko mengatakan bahwa prioritas dalam pengembangan jaringan tersebut adalah untuk integrasi lebih lanjut di kawasan, yaitu terciptanya sistem pertahanan udara regional terpadu atau bersatu di Eropa Timur, Asia Tengah, dan wilayah Kaukasus untuk keamanan kolektif.

Para pengamat percaya bahwa Rusia ingin kembali dengan kekuatan penuh dalam perimbangan politik, militer, dan keamanan di perbatasan negara-negara bekas Uni Soviet dan juga pada tingkat regional dan internasional. (RM)