Perempuan Dilarang Masuk ke Pulau Ini
-
Perempuan Dilarang Masuk ke Pulau Okinoshima.
Jepang memiliki lebih dari 6000 pulau. Salah satu pulau paling unik di Jepang adalah Pulau Okinoshima. Pulau ini merupakan bagian dari Kota Munakata yang termasuk ke dalam Prefektur Fukuoka.
Keberadaan pulau ini menjadi penting bagi masyarakat Jepang. Selain karena keindahan alamnya, Pulau Okinoshima dianggap sebagai salah satu tempat keramat bagi penganut Shinto yang memang dominan di Jepang.
Perempuan dilarang menginjakkan kaki di Pulau Okinoshima. Pulau kecil ini jarang dikunjungi oleh masyarakat. Munakata Taisha atau kuil utama di Kota Munakata yang bertanggung jawab terhadap Pulau Okinoshima, menjaga kondisi pulau tersebut. Sebab, pulau ini digunakan sebagai tempat beribadah para biksu Shinto, dan tradisi ini memang sudah berjalan dari ratusan tahun yang lalu.
Uniknya, Munakata Taisha secara khusus melarang perempuan untuk mengunjungi Pulau Okinoshima. Namun alasan pelarangan perempuan berkunjung ke pulau itu masih belum jelas. Konon, darah menstruasi yang dikeluarkan perempuan dianggap tidak suci sehingga perempuan tidak diperbolehkan ikut dalam ritual agama Shinto. Tetapi sebagian orang mengatakan bahwa pelarangan tersebut bertujuan untuk melindungi perempuan.
Dalam agama Shinto, perempuan dianggap sebagai perwakilan dan pembawa kesuburan. Karena perannya yang dianggap penting ini, perempuan dilarang datang ke Pulau Okinoshima. Soalnya perjalanan menuju pulau ini harus melewati laut yang cukup berbahaya. Sementara laki-laki pun juga tidak bebas berkunjung ke sana. Ada ritual mandi sambil telanjang di laut sebelum masuk ke sana.
Pulau Okinoshima resmi mendapatkan status sebagai salah satu situs warisan dunia dari UNESCO pada tanggal 9 Juli 2017. Status ini kemudian mendorong kepala biksu dari Munakata Taisha untuk mengeluarkan rencana pelarangan masyarakat umum untuk berkunjung ke sana. Jadi, hanya biksu laki-laki saja yang boleh menginjakkan kaki di pulau tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga kelestarian pulau tersebut yang menjadi tempat 80.000 artefak yang menjadi harta karun Jepang. (RA)