Protes Paus dan Penjualan Senjata Barat ke Timteng
(last modified Mon, 08 Apr 2019 05:54:55 GMT )
Apr 08, 2019 12:54 Asia/Jakarta
  • Paus Fransiskus
    Paus Fransiskus

Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Perancis merupakan pemasok utama senjata ke Timur Tengah khususnya sekutu barat di kawasan seperti anggota Dewan Kerjasama Teluk Persia, PGCC, Mesir, Yordania dan rezim Zionis Israel. Negara-negara Barat sejak beberapa dekade lalu sudah bersaing memperebutkan pasar senjata di Timur Tengah.

Masalah ini juga memicu protes keras Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus. Ia percaya Eropa dan Amerika menjual senjatanya untuk membunuh anak-anak Suriah, Yaman dan Afghanistan.

Paus Fransiskus di hadapan para siswa Institut San Carlo, Milan, pada hari Minggu, 7 April 2019 menganggap alasan banyaknya perang di dunia adalah karena negara-negara kaya Eropa dan Amerika menjual senjata untuk membunuh anak-anak dan orang dewasa.

Paus menambahkan, tanpa senjata-senjata itu tidak akan ada perang di Suriah, Yaman dan Afghanistan.

"Setiap negara yang memproduksi senjata dan menjualnya, di dalam hati nurani mereka terdapat kematian anak-anak dan kehancuran keluarga," ujarnya. 

Paus Fransiskus menganggap negara-negara Barat pimpinan Amerika Serikat memainkan perang utama dalam perang-perang yang terjadi saat ini di Timur Tengah seperti perang Suriah. Sementara di perang Yaman, Barat dan Amerika memberikan dukungan langsung kepada koalisi Arab Saudi dengan menjual berbagai jenis peralatan perang.

Salah seorang pengamat politik Rusia mengatakan, Amerika dan Inggris meraup keuntungan sangat besar dari perang yang terjadi di Yaman.

Di sisi lain penjualan senjata oleh Barat memicu persaingan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik regional di Timur Tengah.

jet tempur Saudi

Penjualan senjata Barat ke sekutu-sekutunya di Timur Tengah dilakukan untuk dua tujuan, pada tahap pertama, negara-negara Barat berusaha menjaga kelangsungan hidup industri senjatanya dan membuka lapangan kerja bagi ribuan warganya di industri ini, dengan meningkatkan penjualan senjata ke luar negeri.

Kesinambungan dan peningkatan ekspor senjata akan membuat perekonomian negara-negara Barat dapat bertahan hidup.

Sementara di lain pihak negara-negara Barat dalam kerangka kebijakannya, berusaha melindungi rezim-rezim yang bergantung padanya, sehingga penjualan senjata secara langsung dapat membantu melanggengkan kekuasaan sekutu-sekutu regional Barat di Timur Tengah dan menumpas gerakan-gerakan protes rakyat.

Maka dari itu, negara-negara Barat bukan hanya menutup mata atas pelanggaran luas hak asasi manusia di negara-negara sekutunya di Timur Tengah, bahkan sama sekali tidak pernah mempedulikan kejahatan dan kekejian yang disebabkan oleh penjualan senjata Barat dan Amerika ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam perang Yaman.

Ketua Partai Buruh Inggris, Jeremy Corbin memprotes penjualan senjata Barat ke Saudi dan menuturkan, pemerintah Inggris harus menghentikan penjualan senjata ke Saudi untuk mengakhiri penderitaan rakyat Yaman.

Meski sejumlah organisasi hak asasi manusia memprotes pembunuhan warga sipil Yaman dan pemboman tempat-tempat umum oleh jet-jet tempur Saudi dan sekutunya, namun secara praktis beberapa negara Barat seperti Amerika dan Inggris tetap mempertahankan hubungan dekat dengan Saudi dan sekutunya seperti UEA dan terus menjual senjata kepada mereka. (HS)

Tags