PBB Peringatkan Dampak Berlanjutnya Bentrokan di Libya
-
Ghassan Salamé
Utusan khusus PBB di Libya memperingatkan potensi bentrokan dan konfrontasi di negara ini menjadi perang regional.
Ghassan Salamé Jumat (28/02) menyebut alasan peringatan ini adalah kehadiran negara-negara asing di Libya. Demikian dilaporkan televisi Aljazeera.
Seraya mengisyaratkan kegagalan perundingan damai di Jenewa, Salame mengatakan, "Satu pihak tidak bersedia mengirim delegasi ke perundingan damai dan sekelompok lainnya mengusulkan kondisi yang tidak mungkin untuk menyelesaikan krisis Libya."
Utusan khusus PBB untuk Libya juga menepis tudingan yang ada terkait intervensi penentuan perwakilan dan juru runding untuk menyelesaikan krisis Libya di Jenewa.
Pihak-pihak yang terlibat konfrontasi di Libya (Khalifa Haftar dan Fayez al-Sarraj) setelah beberapa hari kegagalan perundingan damai termasuk di Rusia dan Jerman, pada 25 Februari juga mengumumkan tidak bersedia hadir di perundingan damai Jenewa.
Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Jenderal Khalifa Haftar sejak April 2019 dengan dukungan sejumlah negara termasuk Mesir dan Uni Emirat Arab menyerang Tripoli, ibu kota dan markas pemerintah rekonsiliasi nasional dukungan masyarakat internasional.
Langkah ini menuai respon dan pemerintah rekonsiliasi nasional pimpinan Fayez al-Sarraj dan memicu eskalasi instabilitas di negara ini. (MF)