Trump di Tengah Kepungan Tembok Cina
https://parstoday.ir/id/news/world-i83544-trump_di_tengah_kepungan_tembok_cina
Pemerintah Cina membalas perilaku Amerika Serikat dengan memerintahkan penutupan konsulat jenderal Amerika di kota Chengdu. Provinsi Sichuan.
(last modified 2025-09-17T13:55:48+00:00 )
Jul 24, 2020 16:17 Asia/Jakarta

Pemerintah Cina membalas perilaku Amerika Serikat dengan memerintahkan penutupan konsulat jenderal Amerika di kota Chengdu. Provinsi Sichuan.

Kementerian Luar Negeri Cina, Jumat (24/7/2020) mengumumkan telah mencabut izin aktivitas Konjen Amerika di kota Chengdu, barat daya Cina. Hal ini dilakukan sebagai bentuk balasan atas penutupan Konjen Cina di Houston, Texas oleh pemerintah Amerika sebelumnya.

Pada hari Rabu (22/7) Amerika meminta pemerintah Cina menutup konjennya di Houston dalam waktu 72 jam. Beijing mengancam jika Washington tidak menarik keputusannya tersebut, ia akan membalas.

Dalam beberapa hari terakhir ketegangan Amerika dan Cina terus mengalami peningkatan. Pertanyaannya adalah apa faktor yang menyebabkan eskalasi ketegangan dua negara meningkat ? Bagaimana hubungan Cina dan Amerika di masa depan seiring dengan terus meningkatnya ketegangan ini ?

Minimal ada tiga hal yang perlu dibahas untuk menjawab pertanyaan ini,

Pertama, Presiden Cina, Xi Jinping baru-baru ini menandatangani undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. UU ini menyasar kelompok separatis, dan mereka yang bermaksud melancarkan aksi teror serta mengintervensi urusan dalam negeri Hong Kong. Negara-negara yang selalu mencampuri urusan Hong Kong seperti Inggris, Prancis, dan Amerika menentang UU ini.

Kedua, penyelenggaraan manuver militer maritim bersama Amerika dengan sejumlah negara kawasan. Baru-baru ini pasukan Amerika bersama Jepang dan Australia menggelar manuver maritim bersama di laut Filipina. Manuver ini digelar setelah Amerika mengumumkan akan menambah jumlah pasukan nya di Laut Cina Selatan.

Di sisi lain pemerintah Cina sedang berusaha menggelar perundingan bilateral dengan sejumlah negara kawasan termasuk Vietnam, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Brunei untuk menyelesaikan sengketa wilayah LCS.

Ketiga, pemerintah Amerika baru-baru ini dengan menyanksi 11 perusahaan Cina, berusaha melanjutkan perang dagang dengan negara ini.

Salah seorang pengamat politik di Bloomberg mengatakan, pemerintah Amerika tidak bisa berharap menang dalam perang dagang dengan Cina. Hal senada diamini oleh para pakar di Institut Brookings, mereka percaya tarif yang ditetapkan oleh pemerintah Cina untuk membalas keputusan Trump, memberikan dampak negatif bagi perekonomian Amerika.

Menjelang pemilu presiden Amerika, Trump menggunakan semua kemungkinan yang ada untuk mempertahankan posisi. Oleh karena itu, ketegangan dengan Cina merupakan salah satu upaya terakhir Trump untuk menjaga kursi kekuasaan.

Terlepas dari semuanya, keputusan Cina menutup Konjen Amerika di Chengdu adalah bukti bahwa pemerintah Beijing mengambil kebijakan pembalasan terhadap Amerika, dan bermaksud menjegal arogansi Washington. Maka dari itu jika Amerika tidak mengubah kebijakannya, Cina pun akan terus membalas, dan tiga bulan ke depan tidak akan menjadi hari baik bagi Trump. (HS)